Uranium Kalbar Mampu Atasi Krisis Listrik

Jumat, 20 Mei 2011 – 14:07 WIB
PONTIANAK - Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalbar, Agus Aman Sudibyo mengatakan Kalbar memiliki potensi uranium yang dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga NuklirPotensi tersebut terdapat di Kabupaten Melawi

BACA JUGA: KPID Riau Dukung Revisi UU Penyiaran

Kandungan uranium di kawasan itu sekitar 24,112 ton


"Untuk jangka panjang, potensi uranium di kabupaten Melawi perlu dimanfaatkan

BACA JUGA: Flu Burung Masih Hampiri Kalteng

Karena dapat membantu memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar," kata Agus.

Tinjauan Badan Energi Atom Internasional, Indonesia sendiri mempunyai tenaga ahli, pakar, bahan baku dan teknologi yang cukup di bidang nuklir
Sayangnya, masyarakat Indonesia cenderung takut pada teknologi nuklir

BACA JUGA: Karyawan Tak Gajian, Planetarium Tutup

Padahal saat ini sudah ada tiga reaktor yang dikelola Indonesia yakni di Yogyakarta, Bandung dan Serpong.

Menurut Agus, data 2011 Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalbar mencatat elektrifikasi (rasio kebutuhan listrik dibanding pemenuhan) 45,16 persenDimana, perhitungan rasio elektrifikasi berdasar jumlah pelanggan berbanding jumlah kepala keluarga di KalbarNamun data tersebut belum termasuk pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Ia menuturkan, dari total 1.810 desa yang tersebar di Kalbar, 58 persen telah dialiri listrikArtinya masih terdapat sekitar 761 desa belum mendapat fasilitas penerangan.

"Dari sebaran desa yang belum teraliri listrik, terbanyak di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang dan Ketapang," kata dia

Agus melanjutkan, untuk program jangka pendek dan menengah maka  PLTMH atau arus sungai dan (PLTS) akan menjadi sumber listrik pedesaan karena potensinya memadaiSurvei potensi pembangunan PLTMH telah dilakukan

"Dukungan pembangunan PLTMH dari dana APBN masih minimSementara, untuk PLTS dukungan dana APBD Provinsi sekitar Rp820 juta untuk membanguan 100 unit," jelasnya.

Agus menambahkan, selain ada usulan dari desa dan kabupaten bersangkutan, daerah perbatasan akan menjadi prioritas utama dalam pembangunan pembangkit listrik di kawasan tersebut

Dana yang digunakan bersumber dari APBN, PT PLN, APBD Provinsi dan Kabupaten"Kita akan prioritaskan desa di kawasan perbatasan yang merupakan desa terisolir yang belum terjangkau listrik," kata dia(stm/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FPI Ancam Sweeping Karaoke


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler