BACA JUGA: Ford Fiesta, Seksi dan Dinamis
’’Pendapatan usaha Perseroan sampai dengan kuartal II 2010 masih sesuai dengan target,’’ ujarnya di Jakarta.Penyumbang utama pendapatan usaha ini, lanjutnya, berasal dari bisnis inti, jasa hulu migas terintegrasi, yang menyumbangkan Rp1,32 Triliun, atau 58 persen terhadap pendapatan konsolidasi
BACA JUGA: BCA Raup Laba Rp 3,98 T
Sementara itu, laba kotor semester I-2010 senilai Rp181 Miliar turun 39 persen dibandingkan dengan semester I 2009 sebesar Rp298 Miliar
BACA JUGA: Dirut Garuda Terancam Dipolisikan
Penurunan kinerja laba ini disebabkan penurunan utilisasi alat karena adanya penundaan beberapa proyek dari segmen Geodata Seismic Land (GDL) serta perubahan pola bisnis Geoscience seiring dengan mulai masuknya Perseroan ke segmen offshore (seismic marine transition zone) yang menggunakan pola Joint Operation.Hal ini, ujarnya, mengakibatkan terjadinya perubahan struktur biaya pada proyek geosciencesSeismic marine transition zone mengontribusikan hingga 55 persen terhadap pendapatan jasa hulu migas’’Untuk kedepannya, perseroan berencana untuk meningkatkan porsi kontribusi dalam Joint Operation sehingga profit margin Perseroan meningkat,’’ tukasnya.
Pengembangan usaha jasa hulu migas Perseroan ke arah segmen Seismic marine transition zone ini telah sesuai dengan strategi perseroan yang menyesuaikan dengan perkembangan industri Migas ke arah Offshore’’Dengan pengembangan kompetensi wilayah kerja offshore ini, kedepannya perseroan menargetkan pasar hulu migas offshore yang lebih luas lagiKinerja laba akan semakin membaik seiring dengan semakin matangnya salah satu kompetensi inti Perseroan,’’ imbuhnya.
Strategi jangka panjang perseroan, katanya, fokus pada segmen jasa hulu migas terintegrasiUntuk bisnis inti ini, perolehan kontrak telah mencapai 280,5 Juta dolar AS, dimana kontrak 227,5 Juta dolar AS akan dikerjakan pada 2010, atau telah mencapai 73 persen dari target pendapatan segmen jasa hulu migas senilai Rp2,79 Triliun.
Suharyanto mengungkapkan, perseroan juga sedang mengikuti tender proyek senilai 78,03 Juta dolar AS, kata SuharyantoPerseroan telah menetapkan strategi untuk menjaga kinerja tahun ini dan kedepannya melalui kontrak besar jangka panjang, operation excellent, peningkatan kualitas pelayanan kepada customer, serta cost management yang lebih efisien.
Perseroan juga akan masuk ke pasar regional yang lebih besar lagiTahun ini Perseroan menargetkan pendapatan usaha Rp4,4 TriliunSegmen jasa hulu migasterintegrasi ditargetkan akan berkontribusi Rp2,79 Triliun, jasa hilir migas senilai Rp1,24 Triliun, dan jasa penunjang hulu migas senilai Rp403 MiliarUntuk belanja modal, perseroan mengalokasikan 70 Juta dolar AS yang akan ditujukan untuk investasi di jasa hulu migas terintegrasi, meliputi pembelian teknologi untuk geosciences, drilling, dan oilfield’’Sumber dana untuk belanja modal sebagian akan menggunakan kas internal,’’ pungkasnya(dew).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Askindo Minta Pemerintah Turunkan BK Ekspor
Redaktur : Tim Redaksi