jpnn.com - PEKANBARU - Dua oknum pejabat di tingkat keluarahan dan kecamatan di Pekanbaru, Riau, Kamis (7/4), terlibat adu fisik.
Penyebab gara-gara oknum Lurah tak terima dimutasi oleh sang Camat. Usai aksi baku hantam, ternyata perseteruan dua pejabat saat apel pagi itu ternyata berlanjut. Mereka saling serang lewat kata-kata. Saling menjelekkan.
BACA JUGA: Dor! Pemuda Ini Ambruk Ditembak OTK
Tak terima nama baiknya dijelek-jelekan Camat Tenayan Raya, Pekanbaru akhirnya Lurah Mekar Sari, Sutahar pun buka mulut. Dia menceritakan seluruh keburukan yang selama ini telah diperbuat Camat Abdurrahman.
Kepada Riaupos.co (Jawa Pos Group), Suhatar mengatakan bahwa apa yang ditudukan kepada dirinya, merupakan perbuatan yang selama ini dilakukan Abdurrahman, seperti mencaplok tanah masyarakat serta mengeluarkan surat tanah yang sudah ada pemiliknya.
BACA JUGA: Ribuan Unggas di Daerah Ini Mati Mendadak
"Abdurrahman sudah hampir 15 tahun bekerja di wilayah kecamatan Tenayan Raya, di mana 5 tahun menjabat Lurah Rejosari, 5 tahun menjabat Lurah Sail dan hampir 5 tahun pula jadi Camat Tenayan Raya, dia yang mengacau-ngacaukan semua, bahkan ada beberapa tanah masyarakat dia caplok, jika ditotalkan mungkin sudah ada miliaran uang yang masuk ke saku dia," ungkap Sutahar, Kamis (7/4).
Kini kata Sutahar, surat keterangan tanah dari Kelurahan Sail banyak kejanggalan, karena surat tanah yang telah dikeluarkan tidak terdaftar.
BACA JUGA: Pak Ganjar, Tolonglah 18 Transmigran Ini Tak Diberi Makan Lagi
"Sekarang surat tanah di Sail banyak kejanggalan, di antaranya dalam penerbitan milik surat atas nama Basir, surat tanah milik Basir itu keluar diatas surat tanah orang lain, kejadian ini juga terjadi pada tanah lain, Abdurrahman mengeluarkan surat tanah di atas surat orang lain, nanti itu dijualnya," tambahnya
Beberapa waktu yang lalu kata Sutahar, dirinya sempat didatangi pihak kepolisian untuk meminta keterangan terkait adanya surat tanah yang sudah terbit namun tidak terdaftar.
"Ada tanah di lokasi RW 14 Kelurahan Sail, bermasalah ternyata Abdurrahman telah menjualnya, dia yang menjual saya yang dituduhnya sehingga saya dikejar-kejar pemilik tanah sebenarnya," sampainya
Selain itu kata Sutahar, Abdurrahman juga terlibat dalam penjualan tanah PT Bintan seluas 306 Ha, "Dia juga terlibat dalam penjualan tanah seluas 306 hektare. Saya tidak takut dilaporkan ke polisi, biar tahu semua orang karena saya memiliki data perbuatan yang dilakukan Abdurrahman, sekarang ini dia menzolimi saya,” katanya.(rpg/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antara Bupati yang Meninggal di Pangkuan Suami dan Mahar Pohon
Redaktur : Tim Redaksi