jpnn.com - JAKARTA - Setelah aksi terorisme di kawasan Sarinah, 14 Januari lalu, Polri belum bisa melunjurkan kaki merebahkan badan. Korps yang kini dipimpin Jenderal Badrodin Haiti itu belum istirahat, masih menggencarkan operasi penangkapan jaringan yang diduga terlibat, plus menggulung para bandar narkoba di beberapa wilayah di Jakarta.
Seperti penggerebekan bandar narkoba di Kampung Berlan, Jakarta Timur atau di Jalan Bugis, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Bunuh Pria Penyuka Sesama Jenis, Gara-gara Celananya Dipelorot
Bahkan terdengar rumor bahwa salah seorang Raja Narkoba, Freddy Budiman terlibat dalam jaringan aksi teror di Kawasan Sarinah itu. Mengenai itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya masih menelusuri segala kemungkinan yang bisa terjadi.
"Nanti saya cek ke Densus. Itu yang menyelidiki adalah Densus," kata Badrodin saat dihubungi, Rabu, (20/1).
BACA JUGA: Polisi Sindir Pihak Jessica, Takut Jadi Tersangka?
Namun, saat ditanya apakah giat penangkapan bandar narkoba untuk memutus rantai pendanaan teroris dari Freddy, Kapolri hanya menjawab, itu merupakan operasi rutin.
"Tidak ada kaitannya. Jadi kampung-kampung itu kami sudah kenal seperti di Berlan, Kampung Ambon, dan Koja. Hampir setiap bulan digerebek. Karena di sana banyak pengguna dan bandar narkoba," terangnya.
BACA JUGA: Transkrip: Saat Mirna Kejang, Semua Panik, Tapi Temannya yang Ini Tenang
Diketahui sebelumnya, polisi menggelar penggerebekan di dua daerah rawan narkoba, yakni Kampung Berlan dan Jalan Bugis. Di Kampung Berlan, petugas mendapat perlawanan sehingga menewaskan Bripka Taufik Hidayat dan seorang informan Japri.
Sementara di Jalan Bugis, saat hendak menangkap seorang bandar narkoba, polisi mendapat perlawanan yang berujung pada penembakan Iptu Supriyatin dan Bripka Aris Dinanta. Di sana polisi menyita sejumlah senjata api dan granat nanas dari kediaman pelaku. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percakapan Itu Sebut Mirna Sudah Kena Jaring
Redaktur : Tim Redaksi