Usai Diduga Melecehkan Apoteker, MeetDoctor Minta Maaf

Jumat, 19 Januari 2018 – 21:08 WIB
Pertemuan MeetDoctor dan Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Usai dugaan kasus pelecehan profesi apoteker di dunia maya, MeetDoctor, digital platform yang menyediakan konsultasi kesehatan online, menemui Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Senin (15/1) lalu.

Kedatangan mereka untuk menyampaikan permohonan maaf dan mengklarifikasi kasus ‘pelecehan’ profesi apoteker yang dilakukan oleh seorang dokter melalui platform tersebut.

BACA JUGA: Madu Jadikan Wajah Bersih Tanpa Noda

Diwakili Lugiardo Eka Putra (Digital Marketing Manager), Fransiscus Martinus (Operation Manager) dan Thania Gracela Berlin (Digital Marketing Staff) mereka secara khusus datang ke sekretariat PP IAI, di bilangan Tomang, Jakarta Barat untuk menyampaikan permohonan maaf secara tertulis.

Diterima oleh Ketua Umum PP IAI, Nurul Falah Eddie Pariang, Sekretaris Jenderal Noffendri Roestam, Bendahara Ellen Wijaya serta perwakilan Dityanfar (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Kemenkes, Heru Sunaryo.

BACA JUGA: 6 Langkah Jitu Menikmati Hari Tua dengan Kondisi Prima

Rombongan menyerahkan surat permohonan maaf yang ditandatangani oleh Presiden Direktur MeetDoctor, Naoto Shimazu, Digital marketing Manager serta Operation Manager.

Dalam surat bertanggal 15 januari, dengan nomor 303/SK/GA/I/2018 disampaikan permohonan maaf kepada apoteker di seluruh Indonesia. Juga berisi klarifikasi mengenai berbagai persoalan yang muncul di media sosial selama ini.

BACA JUGA: Terapi Anjing Bisa Membantu Anak-anak Penderita Kanker

Berawal dari jawaban atas sebuah pertanyaan yang dijawab oleh dr Ari Triwibowo yang antara lain menyebut ‘Untuk penggunaan obat, jangan lah menanyakan ke apoteker, karena memang bukan kompetensinya dan mereka tidak memiliki pengetahuan mengenai fungsional tubuh dan penyakit’.

Pernyataan itu telah melukai apoteker di seluruh Indonesia dan menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Ketika dikonfirmasi melalui akun FB nya, dr Ari berkilah ia sudah tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut sejak tahun 2015 dan tidak bertanggungjawab atas pernyataan itu.

MeetDoctor menolak sanggahan dr Ari tersebut. Dalam suratnya disebutkan MeetDoctor tidak pernah menyalahgunakan akun pribadi dokter yang dibuat oleh MeetDoctor untuk kepentingan perusahaan. MettDoctor juga tidak pernah menggunakan operator untuk menjawab pertanyaan di website dengan mengatasnamakan seorang dokter.

‘’Dokter yang bersangkutan benar adanya pernah menjadi internaol doctor di perusahaan kami sejak bulan Agustus 2014-Juli 2015 dan bertugas menjawab pertanyaan di website dan review artikel kesehatan,’’ ungkap Lugi dalam siaran tertulisnya, Jumat (19/1).

Menanggapi hal ini, Nurul Falah menyatakan menerima permohonan maaf dari MeetDoctor.

‘’Pak dokter ini lagi khilaf, yang paling baik adalah kita memaafkan. Dia pasti sudah menyadari kesalahannya, tinggal kita tunggu permintaan maafnya. Dan pihak MeetDoctor sudah meminta maaf kepada IAI. Kata MeetDoctor, pak dokternya juga sedang proses untuk meminta maaf. Sudah ada itikad baik. Saya selaku pimpinan IAI tentu saja memaafkan,’’ ungkap Nurul Falah ketika ditemui di Sekretariat PP IAI di Jl Wijayakusuma 17, Tomang, Jakarta.

Bagi Nurul peristiwa ini menjadi pelajaran bahwa profesi kesehatan justru seharusnya berkolaborasi dan bukan saling menyalahkan, yang merupakan tindakan tidak produktif. (mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Makanan Ini Bisa Bikin Kamu Awet Muda


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler