Usai Diperiksa, Ramadhan Pohan: Ini Karunia Allah

Kamis, 21 Juli 2016 – 13:59 WIB
Ramadhan Pohan memberikan penjelasan kepada media usai diperiksa di Poldasu, Rabu (20/7). Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS/JPNN.com

jpnn.com - MEDAN – Politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, membantah melakukan penggelapan uang sebesar Rp 4,5 milyar. 

Dikatakan, dirinya tidak punya ikatan hutang piutang dan perjanjian baik secara lisan ataupun tertulis, dengan siapapun. Hal tersebut, disampaikan Ramadhan Pohan, usai menjalani pemeriksaan, Rabu (20/7) sekira pukul 19.30 WIB, di halaman gedung Ditreskrimum Polda Sumut.

BACA JUGA: Astaga, Usai Dipakai Salat, Musala Ambruk

"Ini saya datang memenuhi panggilan. Untuk panggilan pertama dan kedua itu, saya tidak hadir karena saya sakit. Untuk itu, saya tegaskan tidak ada penangkapan dan saya sudah sampaikan keterangan, " ujar Ramadhan Pohan singkat.

Dikatakan Ramadhan, pertanyaan yang ditanyakan Penyidik kepadanya cukup banyak. Mulai tentang dirinya, sampai pada orang-orang terkait dengan kasus yang menjeratnya. Dikatakan Ramdhan Pohan kalau dirinya mengenal pelapor, pada tahun 2015 lalu, saat Pilkada.

BACA JUGA: Taxiway Retak, 6 Pesawat Tujuan Bandara Silangit Sempat Ditunda

"Meski demikian, saya berterimakasih pada siapapun yang telah membantu saya dan Pak Edi pada Pilkada lalu, " ujar Ramadhan melanjutkan.

Dikatakan Ramadhan kalau kejadian yang dialaminya ini, akan dijadikannya pelajaran untuk berhati-hati berhubungan dan bekerja sama dengan orang yang baru dikenal. 

BACA JUGA: Parah! Dari 634 Jenis Narkoba di Dunia, 44 Jenis Beredar di Indonesia

Namun, diakuinya jika dirinya tidak menyesal."Apa yang harus disesali. Semua ini karunia Allah. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, " lanjut Ramadhan.

Ditanya apakah dirinya siap ditahan, Ramadhan mengaku siap. Untuk itu, jika dirinya akan datang lagi memenuhi panggilan penyidik, bila dibutuhkan.

Sementara kuasa Hukum Ramadhan Pohan, Sahlan Rifai Dalimunte mengatakan, pihaknya melaporkan Savita Linda Hora Panjaitan, pada April 2016 lalu. 

Dikatakan Sahlan, laporan itu juga kasus penipuan dan penggelapan karena uang Rp 4,5 miliar yang disebut, tidak pernah diterima kliennya. 

"Klien kami tidak pernah tahu bahkan tidak pernah melihat uang itu. Ada cek katanya, klien kami juga tidak pernah pegang buku cek itu. Nanti akan terungkap yang kami laporkan ini, " ujar Sahlan singkat. (ain)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Kembar Siam Jalani Operasi Pemisahan 14 Agustus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler