Usai Habisi Pacar, Toni Lompat dari Lantai 23 Apartemen

Jumat, 20 Februari 2015 – 02:52 WIB

jpnn.com - PENJARINGAN - Polres Metro Jakarta Utara kemarin (19/2) berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis yang menimpa Amanda Fransisca Santoso (19) yang terjadi Rabu (18/2) lalu. Amanda tewas mengenaskan di kamar 206, Hotel Golden Sky yang berlokasi di Jalan Pluit Kencana, Penjaringan Jakarta Utara.

Perempuan muda warga Jalan Pluit Permai, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara itu ditemukan tewas dengan 60 luka tusukan di sekujur tubuhnya. ”Korban saat itu ditemukan petugas hotel. Karena tidak merespons saat kamarnya hendak dibersihkan,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Azhar Nugroho.  

BACA JUGA: Dua Spesialis Curanmor di Parkiran Minimarket Terpaksa Didor

Selanjutnya, lanjut Azhar, petugas hotel membuka paksa kamar dengan kunci duplikat. Saat itu, Amanda ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Kurang dari 24 jam kemudian, polisi menduga pelaku pembunuhan sadis itu adalah  pacar korban yang bernama Toni Rusli (37). Kecurigaan polisi itu berdasarkan rekaman closed circuit television (CCTV) yang merekam Tono saat keluar dari kamar tempat Amanda ditemukan tewas.

BACA JUGA: Sandang Status Janda, Uang Gana-Gini Malah Digelapkan Bekas Karyawan

Selain itu, Toni juga terekam CCTV saat check in di hotel itu. Ia datang bersama Amanda yang diketahui bekerja sebagai sales promotion girl (SPG).

Dari penelusuran polisi, Toni diketahui tinggal di apartemen The Lavende Residence kamar 2305, yang berlokasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Polisi lantas melakukan penyergapan ke kamar 2305 tempat Toni berada.

BACA JUGA: Ayah Bejat Bertahun-Tahun Cabuli Putri Sendiri

Tapi dia nekat melompat dari lantai 23, kemarin (19/2) pukul 07.00. Awalnya, beberapa anggota Resmob Polres Metro Jakarta Utara bersama Unit Reskrim Polsek Penjaringan datang ke apartemen The Lavende Residences setelah berkoordinasi dengan keamanan setempat.

Polisi bersama security apartemen itu lantas mendatangi kamar yang di dalamnya ada Toni. Namun saat pintu kamar diketuk petugas keamanan apartemen yang datang bersama beberapa polisi, Toni ternyata tahu bahwa dirinya hendak ditangkap. Diduga karena panik hendak dicokok, dia nekat melompat dari jendela apartemennya hingga tewas.

”Sebelum dilakukan penangkapan, pelaku sudah mengetahui kedatangan kami. Berdasarkan keterangan pembantunya, tersangka panik ketika sekuriti mengetuk pintu kamar apartemennya,” ujar Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Kus Subiyantoro.

Sementara tentang motif pembunuhan, Subiyantoro mengungkapkan bahwa pelaku nekad menghabisi pacar sendiri karena persoalan asmara. ”Motif pembunuhan itu diduga karena korban tidak mau terbuka terhadap pelaku. Korban dianggap sudah tidak sayang lagi sama tersangka. Mereka memang sudah pacaran selama setahun,” ujarnya.

Dari penyelidikan polisi, Toni diduga sudah berencana untuk membunuh kekasihnya. Itu terbukti dari persiapan yang dilakukan Toni dengan membawa pisau, gunting dan tali rafia saat datang ke kamar 206, Hotel Golden Sky. 

Kepolisian lantas menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya adalah sebilah pisau, tali rafia, 1 tas hitam perempuan milik korban, 1 gunting, celana panjang perempuan yang sudah terpotong-potong, sepasang sepatu perempuan dan laki-laki, tas make up milik korban, 1 unit mobil Mercy berwarna putih dengan nomor polisi B 912 EBY, serta 1 kunci kamar hotel.

Sedangkan Amanda saat ditemukan tewas mengenakan kaos warna pink dan celana hitam ketat.  Tubuh bagian bawah korban ditutup handuk hingga sebatas paha.

”Di sekujur tubuh wanita tersebut terdapat banyak terdapat luka tusuk. Di dalam kamar itu juga banyak bercak darah. Ada sekitar 60 luka tusuk senjata tajam di tubuh perempuan itu,” terang kapolsek yang akrab disapa Kus itu.(jpnn)


 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, Oknum TNI Berpakaian Ninja Serang Warga Tengah Malam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler