jpnn.com - BALIKPAPAN - Asmuri (52) yang tengah beristirahat bersama istrinya terkejut ketika seseorang mengenakan topeng hitam ala ninja tiba-tiba masuk ke kamarnya, Rabu (18/2) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita.
Warga di Jalan Sekolah RT 17 Nomor 152 Kelurahan Prapatan, Balikpapan Kota itu terbangun dan langsung melakukan perlawanan. Hingga terjadi duel hebat antara keduanya. Pelaku dan korban mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa berdarah ini membuat heboh masyarakat di daerah tersebut.
BACA JUGA: Ngaku Kenal Risma, Tipu Rp 200 Juta
Dilansir Balikpapan Pos (Grup JPNN.com), Kamis (19/2), pria tak dikenal itu tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar. Asmuri dicekik, namun kedua tangannya dengan cepat melepas cengkeraman tangan pelaku.
Asmuri bangkit dan meraih sebuah stik golf dan diayunkan ke bagian kepala pelaku yang memegang sejenis benda tumpul. Keduanya bersimbah darah, seprai dan lantai kamar berubah warna bak lautan darah.
BACA JUGA: Miras Tiongkok Kena Razia di Pelabuhan
Dari ruang lain, Fahmi (21) anak korban mendengar keributan dan bergegas menuju kamar orang tuanya. Melihat sang ayah berdarah-darah, dengan tangan kosong Fahmi memukul pelaku dari arah belakang. Tak lama berselang, sekuriti dan polisi tiba mengamankan pelaku.
Kasat Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Balikpapan AKP Damus Asa mengungkapkan, pelaku dan korban berduel dengan menggunakan benda tumpul. Duel tersebut menyisakan masing-masing meninggalkan luka di bagian kepala.
BACA JUGA: Biadab, Ayah Garap Putri Kandung Berkali-kali Selama 8 Tahun
“Terjadi saling pukul, dan sempat duel saling membela diri, keduanya mengalami luka-luka di bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit yang berbeda,” ungkap Damus saat di tempat kejadian perkara.
Sampai saat ini kepolisian masih mendalami motif pelaku melakukan penyerangan ke rumah Asmuri. Saat berita ini diturunkan, istri korban masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
“Kami menyita beberapa barang bukti yaitu sebilah badik, stik golf seprai yang penuh dengan darah dan ada juga beberapa telepon genggam,” jelasnya kembali.
Polisi tidak butuh waktu lama untuk mengungkap identitas pelaku. Pria berpakaian ninja yang menyerang Asmuri ternyata oknum anggota TNI berinisial FR (36). Hingga Kamis (19/2), FR masih dirawat di Rumah Sakit Dr. R. Hardjanto (RS. Tentara) Balikpapan.
Pelaku dan istri korban Titin Muslihati (40) yang diperiksa sebagai saksi ternyata saling mengenal satu sama lain. Motif pelaku menyerang Asmuri di kediamannya masih terus diselidiki polisi.
Kapolres Balikpapan AKBP Andi Azis Nizar mengatakan korban masih dirawat intensif dan belum bisa dimintai keterangan.
"Kami sudah periksa istri korban, untuk pelaku dan korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut pengakuan istri korban saat kejadian, pelaku masuk ke kamar langsung mencekik suaminya yang sedang tidur, lalu suaminya melakukan perlawanan dengan mengambil stick golf, sehingga terjadi perkelahian," kata Andi.
Kasus ini masih terus dikembangkan. Fakta lain menyebutkan korban sama sekali tidak mengenal pelaku.
“Pengakuan dari istri korban tenyata mengenali siapa pelaku yang melakukan penganiayaan, tetapi korban malah tidak mengenali siapa orang yang berniat membunuhnya,” kembali Andi.
Istri korban belum diperkenankan meninggalkan Polres Balikpapan sampai kasus ini terungkap secara jelas.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Letkol Kav Purwito Hadi N membenarkan keterlibatan oknum TNI dalam kasus di perumahan Pertamina itu.
"Iya benar oknum TNI inisial FR, tapi yang bersangkutan tidak berdinas disini. Saat ini kondisi masih berada dirumah sakit akibat luka di kepalanya, menurut pemeriksaan sementara Propam diduga FR melakukan penganiayaan. Akan terus kita lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motifnya, sepenuhnya kita serahkan oknum tersebut kepada anggota Propam untuk pemeriksaan lebih lanjut," terang Purwito saat dikonfirmasi.
“Kami masih menunggu sampai FR bisa dimintai keterangan, biar kami bisa mengetahui motifnya melakukan penganiayaan,” tutup Kapendam.
Sekuriti mengetahui bahwa oknum TNI ketika hendak dihakimi dan pelaku berteriak lalu membuka topeng dan mengaku bahwa dirinya adalah oknum TNI. (ran/war/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak di Bawah Umur Kerap Jadi Otak Curanmor
Redaktur : Tim Redaksi