jpnn.com - JAKARTA - Ditjen Migas Kementerian ESDM menyebut pada pekan pertalite sudah keluar. Artinya, tidak lama lagi bahan bakar dengan nilai oktan 90 itu sudah bisa dijual kepada masyarakat umum.
Dirjen Migas I.G.N Wiratmadja Puja kemarin mengatakan, berkas dari Pertamina sudah masuk semua. BUMN energi itu perlu segera menyiapkan proses di lapangan termasuk pola distribusinya. "Sudah dimasuki. Minggu ini sudah keluar untuk izin tambahan produk, semoga terpenuhi syaratnya," ujarnya.
BACA JUGA: Suplai Cabai Cukup, Ngapain Impor?
Setelah syarat didapat, dia menyerahkan sepenuhnya mekanisme distribusi kepada Pertamina. Termasuk, berapa yang harus diproduksi, sampai kapan pastinya produk itu bisa dilepas ke pasar. "Tergantung Pertamina, mereka harus menyiapkan tangkinya," imbuh Wirat.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang belum mau berkomentar banyak. Sebab, pihaknya mau berkonsentrasi menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran terlebih dahulu. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pertamina menyiapkan berbagai strategi untuk menjamin ketersediaan pasokan energi.
BACA JUGA: Alhamdulillah, 130 Ribu PNS Golongan Rendah Segera Punya Rumah
"Konsentrasi ke Lebaran. Lebih mikir ke situ karena harus menyiapkan banyak produk," jelasnya. Alasan itu membuat petinggi Pertamina yang akrab disapa Abe tersebut belum mau buka mulut soal harga jual pertalie. Termasuk, berapa besaran bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang siap dijual.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, peluang munculnya pertalite setelah Lebaran masih terbuka lebar. Namun, pihaknya belum mau gegabah dalam mengeluarkan produk itu. Selain hasil pengujian belum benar-benar di tangan, Pertamina juga konsentrasi menjelang Ramadan.
BACA JUGA: Curigai Dwi Soetjipto Punya Misi Menjual Pertamina
"Seminggu lagi sudah masuk bulan puasa. Nanti akan kami cek, apakah harus setelah Lebaran," tuturnya. Selain itu, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, Pertamina harus melaporkan rencana penjualan kepada Komisi VII. Dalam pertemuan sebelumnya, anggota parlemen tidak mempermasalahkan aksi korporasi itu.
Yang penting, Pertamina tidak mengurangi pasokan premium. Wianda memastikan, bahan bakar dengan nilai oktan 88 itu tetap ada di SPBU yang menjadi tempat penjualan perdana. Pertalite, hanya menjadi pilihan baru bagi konsumen. Termasuk membendung beralihnya pengguna pertamax ke premium saat disparitas harga makin lebar.
Soal strategi penjualan yang lebih mendetail, dia juga belum mau menjelaskannya. Menurutnya, Pertamina akan melakukan banyak hal usai Lebaran nanti. "Yang penting, kami luncurkan produk itu terlebih dahulu dan masyarakat mau menggunakannya," terangnya. (dim/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah SBY Ingatkan Pemerintah Hati-hati Buka Kran Impor
Redaktur : Tim Redaksi