Usai Peluk Anak Istri, Kosim Ditangkap Polisi

Jumat, 02 Februari 2018 – 07:18 WIB
Kosim (kiri) bersama dua polisi dari Polsek Sukomanunggal. Foto: Yuan Abadi/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kosim, 40, seorang buronan, dua tahun tak bertemu anak istri. Dia ditangkap polisi saat pulang karena rindu keluarga.

Pria warga Jalan Melati Bunalas RT 001/RW 002, Tanjung kecil, Bruneh, Bangkalan, Jatim, atau Dusun Nyomengan Desa Pamorah, Trageh ini ditangkap setelah beberapa saat memeluk anak dan istrinya di rumah.

BACA JUGA: 6 Tahun Buron, Pelaku Begal Nekat Pulang, Ya Begini Jadinya

Penjaga gudang ini diburu polisi sejak dua tahun lalu lantaran menggelapkan truk milik Dony Hendrawan, 41, warga Jalan Simorejosari B-8/nomor 2, Surabaya pada tahun 2016 lalu.

Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal Iptu Misdianto mengatakan, penangkapan tersangka Kosim dilakukan pada Kamis (18/1).

BACA JUGA: Diduga Tilap Uang Hanura, Oso Jadi Terlapor di Bareskrim

Saat itu, polisi yang mengetahui Kosim pulang ke rumah, langsung melakukan pengintaian. Ternyata, Kosim terlihat di depan rumah sambil menikmat kopi dan ngerokok.

"Begitu kami dapati tersangka, kami lantas melakukan penyergapan," ungkap Iptu Misdianto, Kamis (1/2).

BACA JUGA: Cepat atau Lambat, Liones Wangsa Pasti Ketangkap

Misdianto mengatakan, penangkapan Kosim sempat diiringi isak tangis anak dan istrinya. Sebab Kosim baru sehari di rumah usai pulang dari tempat persembunyiannya.

Sebab setelah dilaporkan menggelapkan mobil truk, ia kabur dan selama dua tahun ia tak pulang ke rumah.

"Mungkin karena kangen keluarga, tersangka memutuskan pulang ke rumah," terangnya.

Kasus penipuan yang dilakukan Kosim dilakukan pada bulan Mei 2016 lalu. Awalnya tersangka yang sudah mengenal korban, menyewa sebuah truk merek Isuzu Elf tahun 2013 warna putih.

Truk dengan nopol L-9227-VE tersebut disewa Rp 5 juta per bulannya. Alasannya truk tersebut akan digunakan oleh tersangka untuk mengangkut gragal di Sumenep.

"Karena sudah kenal, korban akhirnya menyerahkan truk beserta STNK-nya. Selain itu, truk tersebut juga sudah dua minggu tak ada muatan. Sehingga korban pun menyerahkan begitu saja," terangnya.

Namun, setelah truk diserahkan, seminggu kemudian korban mencoba menghubungi tersangka lewat handphone (HP)-nya. Namun HP tersangka sudah tidak aktif.

Setelah itu, korban berusaha mencari Kosim di Bangkalan Madura, ternyata alamat yang diberikan Kosim ternyata palsu dan truk tak pernah dikembalikan.

Akibatnya, korban mengalami kerugian Rp 165 juta."Ternyata tersangka menggadaikan mobil tersebut kepada orang lain," jelasnya.

Saat diperiksa, Kosim mengaku jika truk tersebut sudah dijual Rp 50 juta. Setelah itu, ia menggunakan uang tersebut untuk biaya kebutuhan keluarganya dan modal pelarian.

Selama buron, ia mengaku bersembunyi di rumah sanak saudaranya di Madura. Selain itu, dia sempat bekerja di luar Jawa sebagai penjaga gudang.

"Saya memutuskan untuk pulang karena saya mengira jika kasus ini sudah tak diusut lagi. Selain itu saya juga sudah kangen keluarga," ungkapnya.(yua/no)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jennifer Dunn Harus Dijadikan Contoh Kebejatan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler