Usai Pilpres, KPK Periksa Gubernur Kepri

Senin, 06 Juli 2009 – 19:13 WIB

JAKARTA - Setelah sempat diberitakan mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur Kepri Ismeth Abdullah bakal segera dipanggil lagi ke Jakarta untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar)Rencananya, mantan Ketua Otorita Batam itu akan diperiksa pada Senin (13/7) pekan depan.

Juru bicara KPK, Johan Budi mengungkapkan bahwa penyidik KPK telah menjadwalkan pemeriksaan atas Ismeth

BACA JUGA: Mayoritas Laka Tewas karena Cedera Kepala

"Sudah dijadwalkan lagi
Pemeriksanannya setelah tanggal 9 besok, persisnya tanggal 13 Juli," ujar Johan kepada JPNN, Senin (7/7).

Ditambahkannya, status Ismeth dalam pemeriksaan tersebut masih sebagai saksi bagi mantan Dirjen Otda Depdagri, Oentarto Sindhung Mawardi yang telah jauh-jauh hari sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka

BACA JUGA: Di Singapura Flu Babi Dianggap Biasa

"Statusnya sebagai saksi untuk OSM," ujar Johan.

Lebih lanjut Johan menjelaskan, pada pemeriksaan sebelumnya Ismeth memang tak datang memenuhi panggilan KPK
Mantan wartawan itu mengungkapkan, Ismeth telah menyampaikan alasan ketidakhadirannya ke penyidik KPK.

Alasannya, sebut Johan,karena Ismeth harus hadir pada kegiatan lain

BACA JUGA: Aparat Hukum Lain Iri Kekuatan KPK

"Dia kasih kabar ke penyidik kalau tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain," sambung Johan.

Menurut Johan, pemeriksaan atas Ismeth itu untuk pengembangan penyidikan KPK yang tengah difokuskan pada kasus penerbitan radiogram dan permintaan tentang pembebeasan bea masuk mobil pemadam"Kita kan lagi fokus di pusatnyaUntuk pengembangannya memang saksi-saksi di daerah kita panggil satu per satu," ujarnya.

Seperti diberitakan, pada Rabu (1/7) pekan lalu KPK gagal memeriksa Ismeth AbdullahPadahal, seharusnya Ismeth menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran.

Sebelumnya, Oentarto SM yang kini mendekam di Rutan Cipinang sempat meminta agar KPK memanggil para kepala daerah untuk dikonfrontir dengan Hengky Samuel DaudAlasan Oentarto, dirinya sebagai pihak yang mengeluarkan radiogram pengadaan mobil pemadam tidak pernah meminta para kepala daerah memilih pemadam dari PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana Raya milik Hengky Samuel Daud.

"Saya tidak pernah meloby ke kepala daerah agar pilih truknya yang ini, mesin pompanya yang sepesifikasinya iniYang keman-mana itu ya HSD (Hengky Samuel Daud)Setiap ke daerah ikut Mendagri ya Daud itu yang selalu mendekati kepala daerah," sebut Oentarto.

Bahkan dalam kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran di Otorita Batam, Oentarto juga mengaku tidak tahu-menahu"Lha coba ditelusuri, waktu peresmian Kepri yang terus mendekati gubernur siapa? Daud kan ikut waktu peresmian Kepri," beber Oentarto.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AJI: Putusan MK Jamin Kebebasan Pers dalam Pilpres


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler