Usai Tahlilan 100 Hari Suami, Terpergok di Kamar Bareng Teta

Sabtu, 15 April 2017 – 13:20 WIB
Usai Tahlilan 100 Hari Suami, Terpergok di Kamar Bareng Tetangga. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Genap tiga bulan menjanda, Sephia, 43, sudah mampu memikat pria lain yang merupakan tetangganya satu tembok di tempat tinggalnya di kawasan Karangpilang, yakni Donjuan, 49.

Sampai akhirnya, sang istri Karin, 44, memergoki keduanya nekat bercinta usai acara tahlilan almarhum suami Sephia di rumah janda kembang itu.

BACA JUGA: Dendam Kesumat Kekasih, Bersumpah tak Berziarah ke Kuburannya

=========================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
=========================

Terpergoknya aksi seranjang Donjuan dan Sephia yang hanya tetangga berbatas tembok itu sempat nyaris memancing amuk masa di kawasan perumahan Karangpilang Surabaya.

BACA JUGA: Ketika Kakak Ipar yang Sesama Jenis Diajak Bercinta

Namun karena warga masih kasihan dengan kondisi Sephia yang baru saja ditinggal mati suaminya, akhirnya mereka memilih menyerahkan penyelesaian kasus selingkuh tetangga satu tembok itu secara kekeluargaan.

“Lemahe kuburane bojone Sephia iku lho sik teles, kok yo sik kobere njaluk ditelesi bojone wong liyo. Palingan bojone mati yo gara-gara ngenes mikir kelakuane Sephia (Tanah makam suaminya Sephia itu masih basah, kok sempat dia minta ‘dibasahi’ suami orang lain. Mungkin suaminya Sephia juga meninggal gara-gara sedih memikirkan sikap istrinya, Red),” ungkap Karin di sela-sela gugatan cerainya kepada Donjuan di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Kamis (13/4).

BACA JUGA: Selingkuh, Mertua tak Berkutik Dikuras Menantu

Dengan wajah kesal, Karin mengaku tidak akan memaafkan ulah suaminya dan Sephia.

Apalagi, keduanya sampai berselingkuh dan kepergok keluarga tidur seranjang di kamar Sephia usai tahlilan 100 hari meninggalnya suami sang janda kembang itu.

Kecurigaan Karin bermula saat beberapa kali Donjuan yang pamit menghadiri tahlilan tetangga sebelah rumah (suami Sephia), justru tak pulang-pulang setelah acara tahlilan selesai.

Kepada Karin, Donjuan selalu berdalih kumpul-kumpul dengan warga sehingga memilih tidak langsung pulang.

Padahal, itu hanya kedok karena selama ini Donjuan jarang sekali bergaul dengan tetangga. Apalagi hadir dalam acara tahlilan.

Sampai suatu ketika, kedok sang suami terbongkar oleh matanya sendiri.

“Kebetulan waktu itu ada telepon dari ibunya Mas Juan, makanya saya cari dia. Feeling-ku juga enggak enak kok dia pamit tahlilan malah nggak pulang-pulang,” jelas Karin.

Meski hampir tak pernah bersilaturahmi ke rumah Sephia, malam itu, Karin nekat berkunjung ke rumah tetangganya tersebut.

Tujuannya cuma satu, mencari keberadaan sang suami, Donjuan. Namun saat hendak mengetuk pintu rumah Sephia dari luar, Karin curiga karena mendengar beberapa kali suara jeritan tertahan dari jendela kamar utama sang tuan rumah yang hanya berjarak semeter dari pintu depan.

Karena penasaran, Karin pun memberanikan diri masuk ke dalam rumah Sephia. Di situlah kedok suaminya terbongkar.

Karin melihat sendiri Donjuan dan Sephia sedang bergumul. Bahkan, keduanya tampak kelabakan ketika melihat Karin sudah berdiri di depan pintu kamar.

“Gila pokoknya. Saya sampai menjerit hingga tetangga berdatangan. Apalagi, waktu itu di dapur rumah dia (Sephia, Red) sebenarnya masih ada orang karena mereka beres-beres habis tahlilan. Tapi kok ya, nekat buanget,” jelasnya.

Karin pun marah besar. Tak menunggu sampai lebaran, keesokannya, dia langsung mengurus proses gugatan cerai di instansinya.

“Kami kan sama-sama PNS, jadi lumayan sulit juga sebenarnya untuk mengurus surat cerai. Tapi bagaimana lagi, wong cetho welo-welo kalau mereka selingkuh,” ucap ibu dua anak itu, kesal.

Menurut Karin, karena tinggal berbatas tembok rumah, dia dulu juga sering mendengar jika Sephia yang bekerja di salon sering bertengkar dengan suaminya.

Itu karena suami Sephia hanya bekerja serabutan. Karena alasan itulah, Karin mengaku jarang berkominukasi dengan Sephia dan almarhum suaminya yang baru pindah lima tahun lalu dari Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, Donjuan mengaku dirinya khilaf. Ia ingin Karin memaafkan kesalahannya karena dia sebenarnya masih ingin mempertahankan mahligai rumah tangganya.

“Saya begitu karena dirayu Sephia. Kalau bisa, kami gak usah cerai karena saya masih sayang sama istriku,” katanya. “Pehh!” jawab Karin, ketus. (*/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis, Istri Kena Diabetes, Ditinggal, Pilih Sekretaris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler