USAID Hibahkan USD 1,38 Juta

Tingkatkan Mutu Pendidik

Senin, 05 Juli 2010 – 21:31 WIB

JAKARTA -- United States Agency for International Development (USAID) menghibahkan dana kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) sebesar USD 1,38 jutaChief of Party Decentralized Basic Education (DBE 2)  Michael Calvano mengatakan, dana hibah tersebut digunakan untuk peningkatan mutu di tingkat sekolah dasar atau Decentralized Basic Education (DBE) sampai Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi atau Active Learning for Higher Education (ALFHE).

“DBE-USAID dan ALFHE bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dasar hingga perguruan tinggi di Indonesia, melalui pelatihan guru dan peningkatan lingkungan belajar di sekolah,” jelas Calvano di Gedung Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdiknas, Jakarta, Senin (5/7).

Calvano menjelaskan bahwa USAID telah mengembangkan sistem pemantauan dan evaluasi untuk mengumpulkan dan melaporkan data dengan berbagai indikator untuk menelusuri masukan, kegiatan, produk, dan pencapaian proyek

BACA JUGA: Wamendiknas Minta Pembelajaran Aktif Dikembangkan

Disebutkan, berdasarkan data pada tahun 2009, ada sebanyak 7 provinsi dengan rincian 1.075 kepala sekolah , 14.484 guru, dan 231.123 siswa yang mengikuti pelatihan.

Calvano menyebutkan, evaluasi USAID itu meliputi peningkatan belajar siswa atau mahasiswa, kinerja guru, kinerja kepala sekolah, lingkungan belajar, dan persepsi atau kepuasan pemangku kepentingan
“Dari waktu ke waktu evaluasi ini tidak hanya menggambarkan kemajuan sekolah binaan, tapi juga memberikan gambaran tentang pendidikan di Indonesia secara keseluruhan,” ucap Calvano.

Sementara itu, jika dilihat dari hasil evaluasi USAID, lanjut Calvano, persentase semua siswa kelas 3- 6 berhasil telah mencapai kompetensi atau melebihi standar minimal  untuk bidang studi Bahasa Indonesia dan IPA di akhir tahun ajaran

BACA JUGA: Menakertrans Minta Pendidikan Gratis Dimaksimalkan

Peningkatan nilai untuk mata pelajaran IPA baik kelas 3 dan 6 SD mencapai 86 persen
Peningkatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3 SD mencapai 95 persen, sementara untuk kelas 6 mencapai 79 persen.

“Namun, hasil evaluasi hasil belajar Matematika rendah, siswa yang nilainya melebihi kompetensi jauh sekali persentasenya, di bawah 8 persen,” ucap Calvano

BACA JUGA: Uang Masuk SMPN Hingga Rp5 Juta

Untuk hasil kinerja guru, USAID menilai persentase guru di bawah binaan USAID yang memenuhi standar kompetensi dinilai masih tetap tinggi, sebanyak 84 persen guru sudah memenuhi kompetensiPada 2008/2009, sebanyak 67 guru dikelas binaan USAID sudah mulai menunjukkan salinan rencana pembelajaran mereka dibanding guru yang tidak termasuk binaan yang hanya 7 persen(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beasiswa Kedokteran, Pemprov Siapkan Rp5 M


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler