Ustaz Hidayat Nur Wahid Didatangi Pemberi Fatwa dari Rusia, Ada Urusan Apa?

Rabu, 15 Juni 2022 – 19:50 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid bersama Ketua Majelis Spiritual Muslim Rusia Albir Krganov di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/6). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan Ketua Majelis Spiritual Muslim Rusia Albir Krganov.

Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan MPR, Gedung Nusantara III lantai 9 Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (15/6). Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva ikut hadir pada pertemuan tersebut bersama rombongan.

BACA JUGA: HNW Ungkap Peran Ulama dan Habaib dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid maupun Head of the Spiritual Assembly of Muslim of Russia membahas hubungan antara kedua negara.

Selain itu, hubungan antara umat Islam, negara, dan demokrasi baik di Indonesia maupun Rusia.

BACA JUGA: Gatot Cs Temui HNW di Kompleks Parlemen, Bahas Pilpres dan UAS

Pada kesempatan itu, mufti Rusia tersebut mengingatkan kembali hubungan erat antara Indonesia dan Rusia yang sudah berlangsung sejak lama, bahkan saat masih bernama Uni Soviet.

Saat itu, Presiden Pertama Indonesia Soekarno sempat mengunjungi Uni Sovet. Bung Karno melaksanakan salat di Masjid Saint Petersburg, salah satu rumah ibadah umat Islam terbesar dan terindah di Rusia.

BACA JUGA: Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT di Jakarta, Ustaz HNW Merespons Begini, Keras!

Peristiwa tersebut, menurut pemberi fatwa bagi Rusia ini, membuat hubungan Indonesia dengan Rusia sangat erat.

Umat Islam Rusia sangat menghormati Indonesia. Mereka selalu mengelu-elukan bangsa Indonesia dan menganggapnya sebagai saudara.

Di Rusia, kata Albir Krganov saat ini terdapat lebih dari 20 juta penduduk beragama Islam, 8 ribu masjid, 150 pesantren dan pendidikan menengah Islam, serta 20 perguruan tinggi Islam.

Di setiap masjid, didirikan sekolah untuk anak-anak sehingga struktur pendidikan Islam di Rusia sudah terhubung antara pendidikan Islam terendah hingga tertinggi.

“Kami di Rusia juga memiliki UU yang membahas soal-soal agama hingga ribuan jumlahnya. Di Rusia, orang dilarang menghina umat beragama. Di Rusia juga ada larangan menghina kitab suci agama," ungkapnya.

Selain itu, hubungan antarumat beragama di Rusia sangat baik, bahkan Presiden Putin, seorang nonmuslim, sering membaca dan menghafal Al-Qur'an.

Albir Krganov berharap kunjungannya ke Indonesia kali ini bisa mempererat hubungan antar kedua negara.

Kemudian, meningkatkan kerja sama antarnegara, parlemen, masyarakat, dan umat Islam, baik Rusia maupun Indonesia.

Termasuk kerja sama antarmajelis ulama, khususnya menyangkut komisi fatwa.

“Di Rusia, terdapat banyak penelitian Islam menyangkut pendidikan, budaya, bahkan aspek sosial. Semua itu bisa bekerja sama dengan Indonesia,” kata Albir Krganov.

Menjawab berbagai pertanya dan harapan yang diajukan mufti Rusia itu, pria yang akrab disapa Ustaz HNW ini mengemukakan, pihaknya menerima dengan antusias ajakan untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara kedua negara.

Selama ini, Indonesia mengedepankan pentingnya banyak teman dan melakukan diplomasi untuk kemanfaatan semua sahabat dan umat Islam di dunia.

Karena itu, HNW berharap kunjungan tersebut bukanlah yang terakhir, melainkan diikuti kunjungan berikutnya.

“Di Indonesia, agama yang mayoritas dipeluk warga negara adalah Islam. Karena itu, demokrasi di Indonesia bisa berjalan dengan baik. Tokoh-tokoh agama Islam diterima dan bekerja sama dengan baik dengan tokoh agama lain,” kata HNW.

Pada kesempatan ini, HNW menyampaikan keinginannya untuk memperoleh salinan UU menyangkut kehidupan umat beragama yang berlaku di Rusia.

UU tersebut diharapkan membantu pembuatan RUU perlindungan tokoh dan simbol-simbol agama yang saat ini dibikin oleh DPR RI. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler