JAKARTA --Hari ini (27/12) rencananya tujuh komisioner Komisi Yudisial (KY) memilih ketua dan wakil ketuaSejumlah kalangan mengusulkan agar pemilihan tersebut digelar secara terbuka.
"Ini menghindari kesepakatan politis yang bisa saja terjadi di internal KY
BACA JUGA: Bayi TKI di Luar Nikah Meningkat 273 persen
Sebaiknya digelar secara terbuka seperti dalam pemilihan Ketua Mahkamah Konstitusi," kata Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar dalam diskusi di Jakarta kemarin (26/12)Zainal khawatir, jika pemilihan dilakukan tertutup, partai politik akan berupaya mempengaruhi
BACA JUGA: Keluarga Abu Tholut Tuntut Rp8 Juta Dikembalikan
Apalagi, posisi KY sebagai pengawas hakim sangat mungkin bisa menekan para pengadil agar memberi atensi khusus terhadap kasus-kasus tertentu.Selain itu, pemilihan terbuka diharapkan menjamin integritas, independensi, dan kepercayaan publik terhadap KY
Menurut Zainal, kepercayaan publik terhadap KY sempat turun karena komisionernya Irawady Joenoes menjadi terpidana kasus korupsi tukar guling gedung KY
BACA JUGA: Jika Suap Terbukti, Pilkada Lagi
"Ini momen untuk mengembalikan kepercayaan itu," katanya.Dia menilai, calon ideal ketua KY tidak memiliki konflik kepentinganIndikasinya, calon tersebut tidak dekat dengan politikus atau pengacara pengacara"Harus berintegritas dan independen," tegasnya.
Hal senada diungkapkan advokat Taufik BasariMenurut dia, pemilihan terbuka dapat menjawab kecurigaan publik terhadap KY"Masyarakat dapat menilai langsung visi dan misi calon yang cocok dan rasional untuk KY," ujarnya(aga/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stop Bayar Tenaga Honorer
Redaktur : Tim Redaksi