jpnn.com, JAKARTA - Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi mengatakan masyarakat sebenarnya antusias setelah Komisi II DPR, pemerintah, KPU, dan Bawaslu sudah menetapkan pelaksanaan Pemilu 2024.
Adapun pileg dan pilpres ditetapkan pada 14 Februari 2024, sedangkan pilkada serentak 27 November 2024.
BACA JUGA: Dasco Gerindra Ogah Tanggapi Usulan Penundaan Pemilu 2024
Oleh karena itu, anggota Komisi II DPR ini berharap antusiasme masyarakat menyambut Pemilu 2024 tidak boleh terluka dengan munculnya usulan menunda pesta demokrasi lima tahunan ini.
"Masyarakat siap menyongsong pesta demokrasi dengan gembira agenda besar bangsa lima tahunan. Jadi, jangan buat masyarakat kecewa atas usulan penundaan pemilu ini,” kata anggota Komisi II DPR RI itu dalam keterangan persnya, Rabu (2/3).
BACA JUGA: Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024, Trubus Rahadiansyah Bilang Begini
Hadi mengajak seluruh elite politik di Indonesia fokus menyelesaikan problem mendesak rakyat ketimbang mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Sebab, ujar Hadi, usulan penundaan Pemilu 2024 bikin gaduh suasana politik dan tidak menyentuh kepentingan rakyat.
Dia mengaku selama ini masyarakat sedang menyoroti isu kelangkaan minyak goreng hingga mahalnya tempe dan tahu daripada mengurusi Pemilu 2024.
BACA JUGA: Soal Anggaran Jadi Alasan Tunda Pemilu 2024, Faisal Basri Bilang Begini
"Ini jauh lebih penting segera ditangani daripada wacana menunda pemilu, apalagi pemerintah dan DPR sudah sepakat tanggal pelaksanaan pemilu," tutur anggota DPR RI Daerah Pemilihan VI Jawa Tengah itu.
Sebelumnya, beberapa elite parpol mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Isu tersebut berawal dari ucapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Dia memakai sisi ekonomi sebagai alasan sehingga menunda Pemilu 2024.
Menurutnya, pesta demokrasi itu bisa ditunda hingga dua tahun ke depan.
Isu itu kemudian disambut Partai Amanat Nasional (PAN).
Melalui berbagai pertimbangan, parpol yang terbentuk pada 1998 itu menyetujui usul menunda pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kami memutuskan setuju pemilu diundur," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).
Menurut pria asal Lampung itu, pertumbuhan yang ada saat ini masih berkisar 3 persen sampai 3,5 persen.
“Pun demikian masih banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Usaha-usaha yang berjalan juga belum pulih secara sempurna,” kata dia.
Kemudian yang membuat pemilu bisa diundur ialah perkembangan situasi global.
Konflik antara Rusia dan Ukraina dikatakan akan berpengaruh pada situasi global.
Biaya pemilu yang besar dikatakan Zulkifli Hasan sebagai alasan keempat mengapai pemilu perlu diundur.
“Kenaikannya sangat besar,” ungkapnya. (ast/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan