Usung Semangat Perdamaian dan Toleransi, Relawan NKRI Gelar Karnaval

Jumat, 18 November 2016 – 18:35 WIB
Konferensi pers Karnaval Cinta NKRI. Foto: Relawan NKRI for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah kelompok relawan pendukung Presiden Joko Widodo berencana menggelar Karnaval Cinta NKRI pada Minggu (20/11) mendatang. Acara ini bertempat di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. 

Karnaval yang dirangkai dalam berbagai kegiatan itu bertujuan merawat dan menyiram perdamaian, toleransi, harmoni dan persaudaraan kebangsaan. 

BACA JUGA: Jelang HUT Ke-54, Seskoal Gelar Sunatan Massal

"Generasi kita harus bersama-sama menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," terang relawan NKRI Birgaldo Sinaga, dalam konferensi pers di Sekretariat Arus Bawah Jokowi (ABJ), Jalan Sisingamangaraja 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/11). 

Konferensi pers diikuti sejumlah pentolan relawan, di antaranya M Yamin, Sihol Manulang, Michael Umbas, Yayong Waryono, Andi Gani Nena Wea, Hendrik Sirait, Silver Matunina, Jeng Sami dan beberapa relawan lainnya. 

BACA JUGA: Ada 300 Ribu Pengangguran di Jakarta, Ini Jurus Anies untuk Menguranginya

Diungkapkan Birgaldo, 'Karnaval Cinta NKRI' diikuti sedikitnya 20 ribu massa. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah karena kegiatan bersifat terbuka. 

Kegiatan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dengan rangkaian kegiatan diantaranya pelepasan Balon Cinta NKRI, pengibaran 17.500 Bendera Merah Putih dan Atraksi Budaya Nusantara. 

BACA JUGA: Naik Rp 300 Ribu, Ribuan Buruh Kawal Rapat Penetapan UMK 2017

Karnaval berbentuk parade budaya juga menghadirkan budaya nusantara, dari Reog Ponorogo, Gondang Batak, Angklung, Rebana, Barongsai, Parade Lagu Kebangsaan hingga Drum Band.

"Karnaval Cinta NKRI berangkat dari keprihatinan atas berbagai peristiwa yang mengoyak semangat ke-Indonesia-an kita belakangan, terakhir peristiwa di Samarinda," kata Birgaldo.

Silver Matinina menambahkan, perlu disadari bersama bahwa Indonesia sangat beragam namun semuanya berada dalam bingkai NKRI. Karenanya ketika ada saudara kita yang sakit, semua ikut terluka. 

Penekanan itu sekaligus meluruskan bahwa kegiatan Karnaval Cinta NKRI semata-mata untuk menjaga NKRI dan tidak ada ada agenda politik tertentu. 

"Terlepas ada peristiwa politik belakangan, itu bagian dari perjalanan waktu untuk kematangan kita ber-Indonesia. Kita sebagai anak bangsa tidak boleh membiarkan pohon kebangsaan yang telah ditanam bapak bangsa kita, itu layu," katanya. 

"Kita mengajak segenap anak bangsa untuk bersama-sama merawat agar pohon kebangsaan rindang kembali, membawa kedamaian, kuat kembali," tambah Silver. 

Sementara itu, Veldy Reynold menyatakan bahwa perbedaan pandangan dan sikap dalam politik adalah rahmat. Tantangannya adalah bagaimana mengelola perbedaan pendapat itu menjadi suatu kekuatan bagi pembangunan Indonesia ke depan. 

Apabila terus-terusan ada upaya membelokkan perbedaan, relawan NKRI mengingatkan agar semua pihak untuk menghormati dan tunduk pada Undang-Undang dan aturan hukum.

"Jangan sampai perbedaan sikap dibelokkan menggunakan isu SARA. Itu cara-cara inkonstitusional, melawan Undang-Undang dan sangat berbahaya bagi perjalanan peradaban kebangsaan kita," pungkas Veldy. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri Segera Layangkan Surat Permohonan Cekal Ahok ke Imigrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler