jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan terhadap tiga saksi pada Selasa (19/7).
Keempat saksi akan diperiksa dalam kasus dugaan gratifikasi pemberian izin usaha pertambangan di Kabupaten Tanah Bumbu yang melibatkan Mardani H. Maming.
BACA JUGA: Tak Ada Ampun, KPK Bakal Seret Maming jika Mangkir Lagi
Mereka yang diperiksa ialah dua istri Maming, yakni Erwinda dan Nur Fitriani Yoes Rachman.
Lalu, penyidik juga memanggil Komisaris PT Angsana Terminal Utama (PT ATU), PT Trans Surya Perjasa (PT TSP), dan PT Permata Abadi Raya (PT PAR) Muhammad Bahruddin.
BACA JUGA: MAKI Sebut KPK Bisa Segera Tangkap Mardani Maming
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya.
Pada Rabu lalu (13/7), KPK memanggil kedua istri Mardani H maming, yakni Erwinda dan Nur Fitriani Yoes Rachman. Namun, semuanya tidak hadir.
BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi Izin Tambang era Maming, KPK Periksa 3 Saksi Ini
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Maming ditetapkan sebagai tersangka sejak 16 Juni 2022.
Dalam surat itu, Maming dijerat oleh KPK dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan Pasal 12 huruf f serta pasal 12 B Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Maming sudah pernah diperiksa KPK pada Kamis (2/5).
Dia tak banyak berkomentar saat dicecar sejumlah pertanyaan oleh awak media. Maming hanya mengaku diperiksa terkait masalahnya dengan pemilik PT Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Maming, Anda Jangan Mangkir, Baca Peringatan KPK Ini
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga