Usut Penembakan di Rumah Ferdy Sambo, Polri Fokus Saja pada Penyidikan Berbasis Ilmiah

Sabtu, 16 Juli 2022 – 15:47 WIB
Suasana di sekitar kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (13/7). Brigadir J tewas dalam baku tembak di rumah tersebut. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan meminta Tim Khusus Polri tidak terpengaruh opini-opini yang menyesatkan di media sosial dalam menyidik kasus penembakan antaranggota polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. 

Bang Edi, panggilan akrab Edi Hasibuan, meminta Tim Khusus Polri fokus pada penyidikan berbasis ilmiah atau scientific crime investigation dalam mengungkap perkara baku tembak yang menewaskan Brigadir J itu. 

BACA JUGA: Kasus Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Irjen Napoleon: Penyidik Biasa Saja Bisa Mengungkapnya

"Jangan terpengaruh pada opini-opini di media sosial yang menyesatkan, tetapi tetap fokus pada 'scientific crime investigation' atau penyidikan berbasis ilmiah," kata Bang Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/7). 

Menurut dia, pemberitaan yang berkembang di media sosial lebih mengarah pada persepsi, tetapi tidak memiliki fakta hukum sama sekali. "Cukup dijadikan masukan dan tetap fokus pada penyidikan berbasis ilmiah," ungkap pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta ini. 

BACA JUGA: Bang Edi Yakin Tak Sulit Ungkap Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Dia menilai tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat ini terus kerja keras pagi, siang dan malam untuk mengumpulkan data dan bukti-bukti.

Bang Edi berharap hasil kerja tim khusus itu makin banyak menemukan fakta baru yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, agar mendapat kepercayaan dari masyarakat. 

BACA JUGA: Brigadir J Tewas di Rumah Irjen Ferdy, Dewan Pers Minta Media Hanya Beritakan Versi Polisi

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengatakan saat ini tidak mudah bagi Polri membuat masyarakat percaya terhadap hasil investigasi perkara tersebut.  Dia menegaskan profesionalisme Polri tentu akan menjadi taruhannya. 

“Namun, percayalah, dengan mengungkap bukti dan fakta hukum yang benar, kami yakin masyarakat akan makin percaya terhadap Polri. Apalagi, tim khusus ini diawaki empat jenderal bintang tiga dan mereka semua adalah ahli reserse," katanya.

Selain itu, Bang Edi menambahkan tim ini juga sudah melibatkan Kompolnas dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai bentuk transparansi Polri. 

Menurut dia, tim khusus bakal mendalami berbagai fakta baru dan temuan yang selama ini menjadi sorotan masyarakat mulai dari lokasi kejadian penembakan, autopsi, hingga pengiriman dan penyerahan jenazah kepada keluarganya. 

Bang Edi mengatakan Kapolri Jenderal Listyo pada waktunya akan menyampaikan hasil temuan tim khusus ini sesuai fakta yang terjadi di lapangan. 

"Kapolri juga kami yakini tidak bakal menutup-nutupi fakta sekalipun itu menyakitkan. Kapolri juga tidak akan pernah ragu menindak siapa pun anggota Polri yang menyimpang apalagi diketahui terbukti menyalahgunakan kewenangan dalam tugasnya," katanya.

Sebelumnya, baku tembak antaranggota Polri terjadi di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7), pukul 17.00 WIB. 

Akibat kejadian itu, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E. Saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo tidak berada di rumah dinas. 

Pada Rabu, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto menegaskan tim khusus akan bekerja secara objektif, transparan, dan akuntabel.

“Tim khusus bekerja mandiri, melaksanakan pendalaman olah tempat kejadian perkara, sudah melakukan pemeriksaan saksi, termasuk pendalaman hasil autopsi dengan memedomani 'scientific crime investigation',” kata Agung selaku Ketua Timsus Polri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Tim khusus juga diawaki Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono sebagai penanggung jawab, Irwasum sebagai ketua dan dibantu Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Komjen Pol Ahmad Dofiri, dan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Wahyu Widada. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler