UT jadi PTN Anak Petani, Atlet Dunia hingga Pejabat Negara, Keren!

Senin, 01 Mei 2023 – 10:41 WIB
Universitas Terbuka menjadi pilihan masyarakat Indonesia dengan beragam latar belakang. Foto dok. Universitas Terbuka

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) pilihan masyarakat Indonesia.

Adapun masyarakat yang memilih UT sebagai kampusnya untuk menimba ilmu, mulai dari anak petani hingga para pejabat negara pun berkuliah di PTN yang didirikan pada 4 September 1984.

BACA JUGA: Universitas Terbuka & PIK 2 Berkolaborasi, Ini Program Utamanya 

Kehadiran UT untuk memeratakan pendidikan tinggi di Indonesia hingga ke pelosok, bahkan menjangkau 45 negara.

Mengutip laman www.ut.ac.id, alumni UT mencapai lebih dari 2 juta orang.

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Pembangunan Kampus Universitas Terbuka di IKN

Data yang dirilis Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan UT Dr. Milwan S.Sos., M.Si., menunjukkan sampai Desember 2022 ini jumlah alumninya tercatat 2,000,485 orang, mulai jenjang D2 sampai dengan S2. 

Adapun lulusan terbanyak masih didominasi alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 74%.

BACA JUGA: Universitas Terbuka Gelontorkan Dana Riset Sebanyak Rp 44 Miliar, Terbesar di Seluruh PTN 

Diketahui, UT memiliki 4 fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) dan Fakultas Sains, dan Teknologi (FST).

Jumlah itu pun tidak hanya alumni dari mahasiswa di dalam negeri, tetapi juga luar negeri.

"Jumlah alumni yang sangat besar dan tersebar di seluruh tanah air, kami berharap semoga alumni UT dapat berkiprah membantu program-program pemerintah dan bangsa dalam meningkatkan kekuatan ekonomi, sosial, dan politik untuk Indonesia yang makin jaya," ungkap Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M. Bus., Ph.D.

Sementara itu, Wakil Rektor Pengembangan Insitusi dan Kerja Sama, Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D., menyebutkan bahwa UT memberikan kesempatan bagi semua warga negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah 3T. 

Saat ini, kata Rahmat, ada 2 alumni dan 3 mahasiswa UT aktif yang tinggal di pulau Miangas, wilayah terluar di bagian utara Indonesia. 

"Kalau mereka kuliah di perguruan tinggi tatap muka, tidak mungkin karena terkendala geografis. UT yang dapat menjawab tantangan seperti itu," ucapnya.

Pilihan Atlet dan Pejabat Negara

UT menjadi pilihan para atlet dunia, di antaranya Candra Wijaya, Marvin Alexa, dan Muhammad Albagir.

Ketiga atlet berprestasi dunia ini memberikan testimoni kemudahan menimba ilmu selama menjadi mahasiswa di UT.

Selain fleksibilitas waktu, mereka mengaku bisa belajar di mana saja tanpa terkendala jarak yang memisahkan di tengah kesibukannya sebagai atlet.

"Saya tertarik masuk UT karena bisa mengatur waktu antara tugas melatih dan fokus belajar," kata Candra, peraih medali emas Olimpiade.

Hal senada disampaikan Marvin Alexa dan Muhammad Albagir yang merupakan atlet berprestasi dalam olahraga futsal di tingkat ASEAN.

Mereka mengaku mendapatkan kemudahan menempa kemampuannya di bidang akademik dan di sisi lain tetap bisa berlatih agar berprestasi mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.

"Kemudahan di UT membuat kami bisa berprestasi secara akademik dan juga prestasi di dunia olahraga," kata Muhammad Albagir, penjaga gawang Timnas Futsal Indonesia yang meraih penghargaan kiper terbaik pada AFF Futsal Championship 2022.

Marvin Alexa, anggota timnas futsal yang kini mahasiswa UT S1 Manajemen UPBJJ UT Jakarta, mengatakan, kemudahan membagi waktu dengan aktivitasnya sebagai atlet membuat dirinya mantap kuliah di UT.

Jadwal kuliah yang bisa diatur membuat pemuda kelahiran Papua ini bisa tetap belajar bahkan di sela-sela ketatnya jadwal bertanding.

Sementara, para pejabat negara pun banyak yang melanjutkan kuliah di UT.

Sebut saja Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), bupati Merangin, bupati Sukamara, dan puluhan kepada daerah lainnya.

Istri Wakil gubernur Jawa Timur Arumi Bachsin juga kuliah di UT, bahkan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono alumnus UT. 

Rektor UT Prof Ojat Darojat menyatakan keberadaan para atlet berprestasi, pejabat negara di kampusnya merupakan kebanggaan tersendiri.

Diharapkan hal ini menjadi pendorong bagi masyarakat yang terkendala oleh  pekerjaan dan juga kondisi geografis untuk memilih Universitas Terbuka sebagai pilihan meningkatkan kompetensi dan pendidikannya. 

"Mudah-mudahan UT menjadi pilihan strategis bagi mereka yang karena alasan pekerjaan, karier atau komitmen-komitmen sosial lainnya, sehingga tidak dapat mengikuti perkuliahan untuk tetap bisa menempuh pendidikan tinggi berkualitas," kata Prof Ojat. 

Sejak didirikan 38 tahun lalu, salah satu mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada UT untuk meningkatkan kompetensi atau kualitas masyarakat yang terhalang akses pendidikan karena hambatan pekerjaan dan jarak.

UT didirikan dan didesain sebagai perguruan tinggi yang menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Indonesia.

"Sehingga tidak mengherankan, jika UT menjadi role model dan terdepan dalam memberikan pembelajaran jarak jauh," kata Prof Ojat.

UT juga telah bertransformasi dengan pesat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkini. Mulai dari penerimaan mahasiswa baru, bahan ajar, proses pembelajaran hingga ujian.

UT juga memberikan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat termasuk di daerah 3T atau tertinggal, terluar, terdepan. 

"UT milik semua masyarakat Indonesia, tidak pandang bulu. Mau anak petani, buruh, nelayan atau pun orang gedongan, semuanya bisa berkuliah di Universitas Terbuka," pungkas Prof. Ojat. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Rektor Universitas Terbuka, Bamsoet Dorong Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler