jpnn.com, SAMARINDA - Identitas pembunuh Vicky (19), warga Desa Senyiur, Muara Ancalong, Kalimantan Timur hingga kini masih misteri.
Namun, motif pembunuhan diduga karena persoalan utang.
BACA JUGA: Duh, Si Abang Bentor Tewas Mengambang dengan Tangan Terikat
Dari penuturan pihak keluarga, sebelum pembunuhan terjadi pada Minggu (11/6) lalu, empat pria menyambangi pemuda yang bekerja sebagai sopir itu.
Mereka menemui orang tua Vicky untuk menagih utang.
BACA JUGA: Ternyata Kalimat Inilah Pemicu Nurdin Bantai Anak dan Istrinya dengan Brutal
“Mereka datang pada Sabtu (10/6) malam, salah satunya berinisial Yn. Mereka menagih utang Vicky sebesar Rp 900 ribu,” kata Fadli, paman korban, Senin (12/6).
Saat itu Vicky tidak di rumah. Orang tua Vicky saat itu mencoba mencari tahu utang apa yang dimiliki anaknya.
BACA JUGA: Sadis, Sadis Banget, Nurdin Tega Habisi Nyawa Istri dan Anaknya Gara-gara HP
Sayangnya, penagih tidak memberikan penjelasan kepada orang tua Vicky.
“Ayah Vicky sudah bilang kalau utang anaknya itu tanggung jawab mereka dan pasti dilunasi. Tapi sebelum dibayar, mau dikonfirmasi dulu ke anaknya itu utang apa,” imbuhnya.
Para penagih justru tak menerima. Salah satu dari mereka justru mengeluarkan ancaman.
“Kalau tidak dibayar, jangan salahkan kami kalau ada apa-apa dengan anak bapak. Yang bernama Yn bilang begitu ke orang tua Vicky,” ungkapnya.
Sejak malam itu, Vicky sudah tidak pernah pulang ke rumah.
Bahkan, pada Minggu dini hari, Vicky tidak pulang ke rumah untuk sahur bersama keluarga.
“Biasanya kalau main di tempat teman, setiap subuh itu pulang sahur. Tapi subuh itu berbeda, dia tidak pulang,” kata Fadli.
Keluarga baru dikagetkan setelah mendapat kabar jasad Vicky ditemukan di kawasan perkebunan, Kilometer 5 Muara Ancalong.
“Ditemukan dipinggir kebun, kira-kira jaraknya 100 meter dari jalan utama,” bebernya. (hd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadan Berdarah! Dikeroyok Sampai Jantung Keluar
Redaktur : Tim Redaksi