jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kesehatan telah memeriksa 14 rumah sakit dan enam klinik di wilayah DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten yang menjadi lokasi peredaran vaksin palsu. Dari hasil pemeriksaan oleh satuan tugas (satgas) Tim Bersih Kemenkes, ada 1.500 balita yang mendapat vaksin palsu.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengatakan, 14 rumah sakit dan enam klinik di DKI, Jabar dan Banten itu menerima distribusi vaksin palsu selama periode 2014 hingga 2016. Berdasarkan data mutakhir yang merujuk pada laporan per 23 Agustus, ada 1.500 balita yang diberi vaksin palsu. Rinciannya adalah DKI Jakarta (915 balita), Jawa Barat (374) dan Banten (211 balita).
BACA JUGA: Pak Jokowi, Bidan PTT Ogah Diberi Janji Manis
Oleh karenanya, Kementerian Kesehatan telah memberikan vaksin ulang terhadap 1500 balita itu. Upaya itu dengan menggandeng Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
"Imunisasi sudah diberi, yang penting kita memberikan kekebalan kembali tubuhnya untuk imunisasi wajib. Ini berkoordinasi dengan IDAI," ujar Nila di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
BACA JUGA: Jokowi Disarankan Lihat Prestasi Arcandra Lagi
Menurut Nila, sejauh ini vaksinasi ulang sudah mencapai 65 persen, atau 975 dari 1.500 balita. "Sisanya tidak diberikan vaksin ulang karena tak ditemukan masalah kesehatan akibat vaksin palsu sebanyak 303, menolak sebanyak 31 keluarga," katanya.
Ia menambahkan, ada beberapa kendala sehingga 303 balita belum diberi vaksin ulang. Misalnya, orang tua atau keluarganya tak bida dihubungi lagi (113 balita), berada di luar kota (10 balita), tidak hadir saat vaksin ulang (21 balita) dan alasan lainnya (10 balita).(cr2/JPG/JPNN)
BACA JUGA: Pengacara Fahri Hamzah Kritisi Pemecatan Anggota Fraksi PKS DPR
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap-siap Pak Jokowi, Besok Ribuan Bidan Desa Bermalam di Istana
Redaktur : Tim Redaksi