Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Jangan Lupa Tetap Menerapkan Prokes

Kamis, 04 Maret 2021 – 06:51 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Virus covid-19 varian baru B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris kini telah masuk Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah membuat langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus ini.

Salah satu upaya yaitu dengan penguatan 3M (protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PSI Bisa Jadi Ancaman Serius Bagi PDIP, Mahfud MD Angkat Bicara, Selamat Tinggal Perpres Miras

"Deteksi dini dengan penguatan testing, peningkatan pelacakan kasus dan isolasi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan, Rabu (3/3).

Siti menjelaskan, vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus itu. Dia berharap masyarakat juga semakin meningkatkan kewaspadaan di tengah percepatan pelaksanaaan vaksin covid-19.

BACA JUGA: Amerika Ogah Lanjutkan Terapi Plasma Darah untuk Pasien COVID-19, Ada Apa?

Sementara itu, epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad mengatakan masyarakat harus merespons mutasi virus Corona dengan pengetatan penerapan protokol kesehatan.

"Tetap melakukan 5M dengan konsisten," tegas Riris.

BACA JUGA: Kampus Nekat Gelar Kuliah Tatap Muka, Puluhan Mahasiswa Positif Covid-19

Di sisi lain, pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai masyarakat harus mengetahui mutasi penemuan virus tersebut.

"Cuma dua kasus. Pemerintah harus memberitahu (masyarakat, red) supaya hati-hati," kata Tri Yunis.

Menurut dia, pemerintah harus segera mengisolasi warga yang terkena mutasi virus itu, kemudian melakukan kontak tracing terhadap kasus tersebut.

Semua orang yang sempat berhubungan dengan dua pasien harus diperiksa.

Dia mengatakan, pemeriksaan genetik juga penting. Menurutnya, pemerintah setempat harus segera lakukan pembatasan sosial terhadap masyarakat di sekitar lokasi mutasi.

"Masyarakat jangan terburu-buru panik. Tunggu hasil investigasi kasus oleh pemerintah," kata tri Yunis. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler