Vatikan Serukan Penghentian Segera Serangan Militer

Selasa, 01 Maret 2022 – 00:13 WIB
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan Paus Fransiskus dalam pertemuan pribadi di Kota Vatikan, Rabu (10/6/15). Amerika Serikat mendesak Vatikan untuk mengkritik keterlibatan Rusia dalam konflik Ukraina lebih keras, beberapa jam sebelum Paus akan bertemu dengan Putin. (REUTERS/Gregorio Borgia/Pool)

jpnn.com, VATIKAN - Otoritas Vatikan menyerukan penghentian segera serangan militer ke Ukaraina.

Vatikan pun siap memfasilitasi dialog antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang.

BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Sekjen PBB Bicara Pelanggaran HAM

Menteri Luar Negeri Kardinal Pietro Parolin mengatakan kepada surat kabar Italia selalu ada ruang untuk negosiasi.

Kardinal Pietro menempati peringkat kedua setelah Paus dalam hierarki Vatikan.

BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Tiongkok Mendukung NATO dan Uni Eropa Terkait Hal ini

"Terlepas dari perang yang dikobarkan oleh Rusia melawan Ukraina, ada ruang untuk negosiasi," ujarnya.

Duta Besar Ukraina untuk Vatikan Andriy Yurash mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada 14 Februari bahwa Kiev terbuka untuk mediasi Vatikan atas konfliknya dengan Rusia.

BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Yunani Meradang 10 Warganya Tewas

Dia menyebut Vatikan sebagai tempat yang sangat berpengaruh, sangat spiritual untuk pertemuan.

Parolin, diplomat utama Vatikan, mengatakan kepada surat kabar Italia bahwa dialog adalah satu-satunya cara yang masuk akal dan konstruktif untuk menyelesaikan perbedaan.

"Takhta Suci, yang pada tahun-tahun ini telah mengikuti peristiwa di Ukraina terus-menerus, diam-diam dan dengan perhatian besar, menawarkan untuk memfasilitasi dialog dengan Rusia, selalu siap untuk membantu kedua belah pihak melanjutkan jalan seperti itu," katanya, menurut transkrip di laman resmi Berita Vatikan.

"Hal yang terpenting, serangan militer harus segera dihentikan. Semua adalah saksi dari konsekuensi tragisnya," katanya.

Dia menyarankan bahwa inilah yang dikatakan Paus Fransiskus kepada duta besar Rusia ketika melakukan kunjungan mendadak ke kedutaan Rusia di Vatikan pada Jumat, dalam keberangkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari protokol diplomatik.

Parolin mengatakan dunia sedang menyaksikan peristiwa serupa dengan yang mendahului permulaan perang dunia kedua, referensi nyata untuk invasi Jerman ke Polandia pada 1939.

Paus Fransiskus pada Minggu membuat seruan yang berapi-api untuk koridor kemanusiaan untuk membantu para pengungsi meninggalkan Ukraina dan mengatakan mereka yang berperang tidak boleh tertipu dengan berpikir bahwa Tuhan ada di pihak mereka.(Antara/Reuters/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler