Versi Kemenakertrans, Perkosaan TKI Hanya Isu

Kamis, 06 Januari 2011 – 19:42 WIB

JAKARTA--Kepala Pusat Humas dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Suhartono memberikan keterangan terkait dugaan perkosaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dilakukan oleh Datuk Rais Yatim, mantan Menteri Komunikasi dan Kebudayaan MalaysiaVersi Kemenakertrans, kabar menghebohkan ini hanya isu.

Dijelaskan, kasus ini kembali mencuat tahun ini karena ada pihak-pihak di Malaysia yang sengaja menghembuskan isu tersebut

BACA JUGA: Siap Advokasi TKI yang Diduga Diperkosa

Kata Suhartono, hal ini terkait dengan pemilihan umum di negara tersebut.

“Ini adalah masalah politik internal di Malaysia
Kasus ini hanya isu karena kedutaan mengaku tidak ada laporan pemerkosaan,” terangnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/1).

Sebelumnya, Rais yang merupakan politisi senior yang telah berkali-kali menjabat sebagai menteri ini menyatakan, dia dan keluarganya siap untuk bekerja sama bila ada penyelidikan dan menerima apapun hasilnya.

Bahkan, laporan polisi yang diajukan PAS (Partai Islam-se Malaysia) dan sekutunya di Ku­ala Klawang, Jelebu, Negeri Sembilan, Malaysia pada Selasa (4/1), merupakan bukti bahwa  tudi­ngan ini bermotivasi politik kotor yang bertujuan membuat konstituen di Jelebu beralih ke oposisi.

Rais mengatakan, tuduhan ini tidak ada hubungannya dengan data-data rahasia yang dibocorkan situs WikiLeaks

BACA JUGA: Pelantikan Wako Tomohon, 500 Undangan Disebar

“Tuduhan pemerkosaan yang dipublikasi blogger tidak ada hubungan apapun dengan pembocoran WikiLeaks,” cetus Rais.

Rais menilai, laporan apapun dari luar negeri atau dari dalam negeri terkait tuduhan pemerkosaan individu tertentu dalam blog, website, atau media internet lainnya adalah manifestasi politik yang bertujuan menghancurkan kredibilitasnya sebagai anggota pemerintahan Malaysia
(cha/jpnn)

BACA JUGA: Jaksa Agung Perintahkan Cirus Datangi Bareskrim

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuasa Hukum Dirwan Persilakan KPK Memeriksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler