Rapat umum yang membahas keuangan 6 perguruan tinggi Islam di Australia berujung perselisihan sengit. Akibat perseteruan yang memuncak, polisi dan penjaga keamanan-pun terpaksa dipanggil ke dalam ruang rapat.
Video yang direkam dari ponsel ini menunjukkan suasana rapat anggota Federasi Dewan Islam Australia (AFIC) yang berubah menjadi kekacauan.
BACA JUGA: Video: Runtuhnya Jembatan Es di Gletser Argentina Disaksikan Ratusan Orang
Seorang pengacara untuk AFIC terintimidasi secara fisik dan akhirnya terpaksa dikawal polisi keluar ruangan demi keselamatan dirinya.
Pertemuan luar biasa ini diajukan oleh Amjad Mehboob, yang mengatakan tujuannya adalah untuk menyingkirkan dewan dan presiden AFIC saat ini.
BACA JUGA: Ilmuwan Teliti Asal-Usul Lumba-Lumba Langka yang Ditemukan di Australia Barat
Tapi keterkaitan Amjad dengan kampus Islam terbesar di Sydney, yakni Malek Fahd, telah begitu kontroversial.
Para mahasiswa di perguruan tinggi itu telah diberitahu bahwa mereka hanya memiliki beberapa minggu sebelum dana pemerintah bagi sekolah mereka dipotong.
BACA JUGA: VIDEO: Restu Anggraini Perluas Pasar Busana Muslim Indonesia ke Australia
Menurut audit forensik keuangan sekolah yang ditugaskan oleh Pemerintah Australia, Amjad dibayar hampir setengah juta dolar untuk jasa manajemen ke sekolah.
Tak ada bukti yang menunjukkan bahwa ia memenuhi syarat untuk memberikan layanan itu, atau layanan seperti apa yang persisnya ia berikan.
Amjad tak menyangkal menerima uang, tapi ia bersikeras bahwa itu dibayar selama empat tahun dan bahwa ia memenuhi syarat untuk memberikan rekomendasi kepada sekolah.
"Seluruh sekolah yang ada di bawah AFIC, di semua negara bagian selama 25 tahun terakhir bahkan lebih, dikembangkan oleh saya, Amjad Mehboob," ujarnya.
Malek Fahd hanyalah satu dari enam sekolah Islam di seluruh Australia yang dimiliki oleh AFIC. Organisasi itu dan sekolah-sekolah yang ada di bawahnya telah menimbulkan berbagai tuduhan tentang salah urus keuangan.
Dana pemerintah untuk sejumlah sekolah di Canberra dan Sydney telah dipotong, menyusul audit pemerintah Australia yang dilakukan oleh perusahaan akuntan publik ‘Deloittes’.
Menteri Pendidikan Australia, Simon Birmingham, mengatakan, pihaknya tak akan ragu untuk memotong dana ke sekolah lain jika mereka gagal untuk mengatasi kekhawatiran tentang bagaimana anggaran untuk mereka dibelanjakan.
"Itu sebabnya kami sudah sangat jelas melalui proses ini bahwa entitas operasi yang berwenang untuk sekolah-sekolah ini bukan AFIC," sebutnya.
Tapi AFIC terpecah oleh kepentingan golongan.
Pertemuan yang berapi-api pada hari Minggu (6/3) itu terjadi hanya 24 jam setelah tawaran AFIC untuk membalikkan pemotongan dana dan memenuhi tuntutan Pemerintah Australia untuk menjaga keuangan mereka independen dari sekolah.
Bendahara AFIC yang baru diangkat, Keysar Trad, mengatakan, dewan sekolah interim independen telah dibentuk di Malek Fahd dan bahwa ia memiliki dukungan masyarakat untuk membuat perubahan.
"Mereka tahu bahwa saya seorang pejuang. Mereka tahu bahwa saya akan memastikan bahwa kami melakukan segalanya dalam kapasitas kami, dan sesuai hukum, untuk memastikan organisasi ini berjalan dengan baik," utaranya.
Keysar mengakui, drama terbaru yang melingkupi pertemuan hari Minggu (6/3) itu tak akan membantu perjuangannya.
Pada akhirnya, baik Keysar dan Amjad meninggalkan pertemuan itu dan saling mengklaim kemenangan, artinya AFIC sekarang memiliki dua komite eksekutif berlawanan yang sama-sama mengklaim legitimasi.
Masalah ini akan dikembalikan ke Pengadilan Tinggi New South Wales pada Rabu (16/3).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belajar Fesyen di Melbourne Berikan Kesempatan Untuk Mendunia