jpnn.com, PALEMBANG - Sebuah video berdurasi 36 detik yang menunjukkan warga binaan Lapas Tanjung Raja diduga sedang berpesta narkoba dan minuman keras di tahanan viral di media sosial.
Video itu pun menjadi viral di media sosial, dalam video tersebut, terlihat belasan narapidana asyik menikmati musik remix diduga sambil mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
BACA JUGA: Polda Riau Gerebek Pesta Narkoba di Pekanbaru, Sejumlah Mahasiswa & Pelajar Diamankan
Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel Mulyadi menerangkan bahwa video tersebut direkam oleh Robby Ardiyansyah oknum petugas Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir Sumsel.
"Video itu direkam oleh Robby seolah-olah sedang pesta narkoba," terang Mulyadi, Jumat (15/11/2024).
BACA JUGA: Oknum Pejabat Dinkes & PPPK Ditangkap saat Pesta Narkoba, Sekda Tulungagung Angkat Bicara
Setelah ditelusuri, ternyata video tersebut digunakan Robby untuk mengancam para napi sehingga ia bisa mendapatkan uang untuk membeli narkoba.
"Robby saat ini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Kanwil Kemenkumham Sumsel dan terancam dikenakan sanksi berat yakni pemecatan sebagai ASN," tegas Mulyadi.
BACA JUGA: Jangan Ditiru, 2 Orang Oknum ASN Ditangkap Saat Pesta Narkoba
Kata Mulyadi, Robby adalah seorang ASN bermasalah dengan memakai narkoba dan sudah dua kali menjalani rehabilitas di Lampung dan Bogor.
"Sejak tahun 2021 pegawai ini sudah terindikasi memakai narkoba sudah 2 kali direhabilitasi. Dan yang bersangkutan juga jarang masuk sudah pernah diperiksa Inspektorat Jenderal dan dikenai hukuman disiplin berat. Terakhir di Rupbasan Baturaja setelah dites urine ternyata masih positif, " kata Mulyadi.
Ia juga membantah video yang beredar memperlihatkan napi di Lapas Tanjung Raja diduga pesta narkoba.
Video itu direkam menggunakan handphone salah seorang napi, kemudian memutar lagu remix yang membuatnya terlihat seolah-olah sedang berpesta.
"Itu video lama yang direkam menggunakan handphone napi dan diviralkan oleh Robby," terang Mulyadi.
Mulyadi menegaskan jika kedepannya masih ada Kalapas dan Karutan yang menyimpan narkoba dan handphone pihaknya tak segan-segan bakal mencopot.
"Kalau masih ada kejadian yang sama Karutan atau Kalapas akan dicopot, " tegas Mulyadi.(mcr35/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati