Salah satu penari Barongsai di Melbourne sengaja menggunakan kamera 'video aksi' saat sedang menari. Ia seolah ingin menceritakan seperti apa rasanya saat menggunakan kostum singa dan mengibur warga.


Stanley Tan. Foto: Koleksi Pribadi.
Rangkaian peringatan Tahun Baru Imlek berakhir hari Senin (22/02) dan dirayakan sebagai 'Hari Valentine'-nya komunitas China di seluruh dunia.

BACA JUGA: Penelitian Terbaru: Ekowisata Belum Tentu Akan Bantu Kelestarian Orangutan

 

Tak akan ada lagi Tarian Barongsai, dikenal sebagai Lion and Dragon Dance, yang bisa dinikmati setiap hari di jalanan, khususnya di kawasan Chinatown.

BACA JUGA: Melbourne Sukses Menggelar White Night, Pesta Jalanan Selama 12 Jam

Sepanjang perayaan Tahun Baru Imlek, hampir setiap hari tarian ini ditampilkan dan kerap menarik perhatian banyak warga.

Kita bisa menikmatinya dengan terpukau, tetapi tak tahu seperti apa rasanya saat penari harus berjalan, melompat, beraksi dalam kostum-kostum Barongsai.

BACA JUGA: Seni Wayang Hidupkan Sosok Legenda Raja Kera China di BrisAsia Festival

Dari sinilah seorang penari Barongsai di Melbourne, Stanley Tan, memiliki ide untuk menggunakan sebuah kamera aksi yang dikaitkan di kepalanya saat ia menunjukkan kebolehannya sebagai seekor singa.

Stanley adalah satu anggota dari Hong De Dragon and Lion Dance Association.

Kelompok ini pun merupakan bagian dari asosiasi internasional Fuzhuo Dragon.

"Sangat panas berada di balik kostum," ujarnya kepada Jason Fang dari Australia Plus.

"Kita hanya bisa melihat orang-orang dari bagian mulut singa, tetapi kita pun tidak bisa terus-terusan melihat [lewat mulut] karena posisi kepala singa harus pas dengan kepala kita."

Stanley Tan sudah mulai menjadi penari Barongsai sejak tahun 1990 di Singapura.

Sementara menurutnya bagian buntut harus mengikuti kepala, termasuk menukik, membelok, saat singa sedang melompat.

Lantas bagaimana penari berinteraksi dengan penonton, saat pengelihatan mereka tidak jelas?

"Pada dasarnya, kita melihat lewat lubang yang sangat kecil di bagian mata singa, kemudian mengarahkan kepalanya untuk melihat sekitar," ujar Stanley pertama kali ke Australia di tahun 2000 sebagai pelajar.

"Kadang-kadang juga kita mengangkat kepalanya, untuk mendapat pengelihatan yang lebih jelas dan tahu dimana pastinya kita berada."

Stanley mengaku kalau ia menjadi lebih sadar dan konsentrasi saat mendengar suara penonton, seperti misalnya suara tertawa mereka atau saat mereka berbicara.

"Biasanya ada juga seseorang di sebelah kita yang akan memandu singa untuk memberitahu dimana letak penonton...," ujar Stanley yang kini bekerja sebagai salah satu manager di perusahaan kargo, Intergroup Australia.

Anda bisa tonton seperti apa aksi Stanley saat menjadi tokoh singa dalam Tarian Barongsai, melalui video berikut ini.


Kelompok Tari Barongsai Hong De Dragon and Lion Dance Association. Foto: Stanley Tan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Aborijin Ini Termotivasi Jadi Atlet Footy Wanita

Berita Terkait