Kota Sydney memiliki banyak lahan terbuka, termasuk taman-taman yang cantik. Salah satunya adalah taman seluas enam hektar, yang diberi nama Barangaroo. Di sini Anda bisa belajar banyak soal sejarah Aborigin.Tessalaar di kota pedalaman Silvan, sekitar 40 km dari pusat kota Melbourne. - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-09-28/menghabiskan-akhir-pekan-di-festival-tulip-tesselaar/1497506#sthash.RThRyMqd.dpuf
BACA JUGA: Victoria Akan Habiskan Rp 40 Miliar Bangun Toilet di Twelve Apostles
Kawasan pulau berkarang Barangaroo di New South Wales memiliki sejarah penting bagi Australia.
Dulunya, tempat ini menjadi pelabuhan dan habitat bagi warga asli benua kanguru, atau penduduk Aborigin.
BACA JUGA: Guy Tunstill Warga Adelaide yang Gemar Main Gamelan
Pemerintah negara bagian setempat berupaya untuk menggembalikan dan menjaga kelestarian kawasan ini dengan membuatnya sebuah taman seluas enam hektar.
"Kawasan ini mencoba untuk menciptakan kembali pemandangan asli, seperti sebelum pendatang Eropa menyentuh tanah ini," kata Clarance Sloki, tokoh suku Aborigin. "Sehingga membangun kembali hubungan sejarah antara suku Aborigin di Sydney dan komunitas Aborigin lainnya di New South Wales."
BACA JUGA: CSIRO Digitalisasi 12,5 Juta Koleksi Serangga Nasional Australia
Barangaroo adalah nama seorang tokoh wanita suku Aborigin.
"Ia adalah seorang yang paling berpengaruh. Dulu, ia sangat peduli terhadap gadis-gadis kecil di kawasan ini dengan mengajar, bernyanyi, memperkenalkan budaya turun temurun," ujar Marie, salah satu wanita Aborigin.
Di taman ini pula para pengunjung bisa bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan suku Aborigin untuk lebih mempelajari budaya mereka.
Taman Barangaroo telah mencoba menggabungkan pesona alam, pengetahuan dan sejarah Australia. Tessalaar di kota pedalaman Silvan, sekitar 40 km dari pusat kota Melbourne. - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-09-28/menghabiskan-akhir-pekan-di-festival-tulip-tesselaar/1497506#sthash.RThRyMqd.dpufTessalaar di kota pedalaman Silvan, sekitar 40 km dari pusat kota Melbourne. - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-09-28/menghabiskan-akhir-pekan-di-festival-tulip-tesselaar/1497506#sthash.RThRyMqd.dpufTessalaar di kota pedalaman Silvan, sekitar 40 km dari pusat kota Melbourne. - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-09-28/menghabiskan-akhir-pekan-di-festival-tulip-tesselaar/1497506#sthash.RThRyMqd.dpuf
Ikuti cerita dari Australia sepanjang bulan November lewat program Jendela Indonesia di Seputar Indonesia RCTI dan saluran lainnya milik MNC Group, serta melalui liputan Jelajah Australia di Detik.com.
Dapatkan kesempatan memenangkan boneka beruang Bobbie, khas Australia, yang memiliki harum bunga lavender dengan menceritakan apa yang paling Anda sukai dari Australia. Caranya? Tulis di akun Twitter Anda dengan tag #JendelaAustralia. Ikuti akun Twitter Australia Plus Indonesia @APlusIndonesia untuk tahu pemenangnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Infeksi HIV di Kalangan Warga Aborijin Meningkat Signifikan