jpnn.com, JAKARTA - Video pengibaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid menjadi viral di media sosial. Bendera itu dikibarkan di halaman DPRD Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/10). Saat itu massa menggelar aksi bela tauhid dengan berkumpul di Masjid Baiturrahman dan berakhir di Kantor DPRD Kabupaten Poso.
BACA JUGA: Temui Ulama, Kapolda Banten Pastikan Soal Pembakaran Bendera
“Hanya sekian menit saja dan berhasil ditangani. Situasi berakhir kondusif," kata Dedi, Sabtu (27/10).
Menurutnya, polisi sudah turun tangan menanganinya. “Sedang ditangani oleh Polres Poso," katanya.
BACA JUGA: Uus Sukmana Gabung Massa HTI saat Aksi 212
Terpisah, Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sumarsono mengaku telah mendengar informasi tentang peristiwa itu. Menurutnya, pengibaran bendera itu tidak perlu diributkan.
"Katanya bendera tauhid. Yang penting bukan bendera partai atau ormas terlarang, seperti HTI (Hizbut Tahrir Indonesia, red)," ujar Soni kepada JawaPos.com, Sabtu (27/10).
BACA JUGA: Mantan Jubir HTI Bingung Alasan Dilaporkan ke Bareskrim
Lebih lanjut Soni mengatakan, pengibaran bendera itu dilakukan massa yang melihat tiang bendera di halaman DPRD Poso tak berbendera. "Bendera yang dikibarkan selama demo dengan memanfaatkan tiang bendera nganggur," jelasnya.
Mantan pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta itu memastikan tidak ada kerusuhan akibat pengibaran bendera tersebut. Bahkan, pihak yang mengibarkannya langsung menurunkannya.
"Dicopot sendiri usai demo. Yang nyopot mereka sendiri, para demonstran," pungkas Soni.(sat/jpc/tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nusron Diadang di Masjid Luar Batang, Ini Jawab Kubu Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi