Viral Video Diduga Perwira Brimob Pakai Almamater Kampus dan Dipukul Sabhara, Ini Reaksi Mabes Polri

Rabu, 21 Oktober 2020 – 11:47 WIB
Ilustrasi polisi. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri merespons sebuah video pemukulan yang dilakukan anggota polisi saat mengamankan demo di Jambi, Selasa (20/10) kemarin.

Dalam video yang viral itu, disebutkan bahwa polisi memukul seorang perwira dari satuan brimob yang sedang menyamar.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ahmad Yani KAMI Nyaris Ditangkap? Foto Jokowi Menunduk di Depan SBY, Nasib Mandalika

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, narasi yang ada pada video tersebut sama sekali tidak benar.

“Terkait video viral di media sosial yang mengatakan bahwa perwira brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel sabhara adalah tidak benar,” tegas Awi ketika dikonfirmasi, Rabu (21/10).

BACA JUGA: Demo 20 Oktober Mencekam, Rusuh Hingga Malam

Awi menambahkan, seorang yang ditangkap dan sedang memakai almamater warna hijau benar sebagai mahasiswa, bukan perwira dari brimob.

“Yang ditangkap menggunakan almamater hijau (Universitas Batanghari) saat kejadian adalah benar-benar mahasiswa,” tambah Awi.

BACA JUGA: Demo Rusuh, Massa Tidak Beralmamater Lontarkan Petasan ke Arah Polisi

Menurut Awi, kejadian sebenarnya adalah perwira dari intel brimob menangkap mahasiswa yang diduga menjadi provokator dan rusuh saat demo menolak UU Cipta Kerja.

“Jadi, mahasiswa itu dibawa perwira intel brimob,” imbuh Awi.

Pada saat itu, lanjut Awi menerangkan, sempat terjadi salah paham karena intel brimob yang memakai baju preman sempat terkena pukul oleh anggota sabhara.

“Perwira (baju preman) itu mengamankan mahasiswa dan menghalangi anggota sabhara yang mau memukul mahasiswa, makanya ada salah paham sedikit di lapangan, tetapi sudah clear setelah tahu yang membawa mahasiswa adalah perwira intel brimob,” beber Awi.

Namun, pada video yang viral itu dibuat narasi seakan-akan anggota sabhara memukul perwira yang sedang memakai almamater dan menyamar saat aksi demo.

“Sama netizen, dibikin narasi macam-macam. Padahal mahasiswa itu ditangkap karena sudah anarkistis melawan petugas,” pungkas Awi. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler