Virus Corona Menyerang 3 Masjid, 3 Gereja, 1 Pesantren dan 1 Asrama Pendeta di Jakarta

Rabu, 29 Juli 2020 – 18:58 WIB
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah. Foto: KOMBEN BNPB/Dume Sinaga

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyebutkan, tiga gereja menjadi klaster penularan virus corona di DKI Jakarta sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Dari tiga klaster itu, kata Dewi, total kasus positif COVID-19 tercatat 29 orang, hingga data Selasa (28/7) kemarin.

BACA JUGA: Virus Corona Menyatroni Kantor Komnas HAM, Ada Korban

Hal tersebut diungkapkan Dewi saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual berjudul COVID-19 Dalam Angka, yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Rabu (29/7).

"Di rumah ibadah ada satu kegiatan berhubungan. Ada di gereja, tiga klaster, yakni 29 kasus," ungkap Dewi, Rabu.

BACA JUGA: Virus Corona Menggerogoti Anggota DPRD DKI Jakarta, Kantor Ditutup

Sementara itu, kata Dewi, satgas turut mencatat tiga masjid menjadi klaster penularan COVID-19 di ibu kota sejak diberlakukannya PSBB transisi.

Hingga Selasa kemarin, total sebelas kasus dari klaster tiga masjid itu.

BACA JUGA: Warga Terlalu Santai, Virus Corona Kembali Tak Terkendali

"Di masjid juga ada tiga klaster dengan sebelas kasus," ucap dia.

Satu asrama pendeta menjadi klaster dengan kasus terbanyak di ibu kota sejak diberlakukannya PSBB transisi.

Sebanyak 41 kasus positif tercatat dari satu klaster asrama pendeta di ibu kota.

"Pesantren satu klaster dengan rincian empat kasus dan tahlilan satu klaster, tetapi menyebar ke 29 orang," beber dia.

Untuk itu, Dewi menyarankan perlu adanya protokol kesehatan yang harus diterapkan apabila ada kegitan yang melibatkan banyak orang.

Misalnya arisan, perkumpulan ibu-ibu, pengajian, hingga tahlilan.

"Jadi kalau ada kegiatan sosial berkumpul bersama misalnya arisan, kumpul ibu PKK, pengajian, tahlilan, ini dipastikan protokol kesehatan diterapkan," pungkas dia. (mg10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler