Vonis Baasyir Dibuat Mencekam

Kerahkan 3.000 polisi, sniper dan protap tembak di tempat

Kamis, 16 Juni 2011 – 07:56 WIB

JAKARTA---Pagi ini palu hakim yang mengadili Abu Bakar Baasyir dalam perkara terorisme akan diketok di Pengadilan Negeri Jakarta SelatanVonis ulama yang dituntut seumur hidup itu akan dihadiri 500 orang massa dan ribuan polisi

BACA JUGA: Nazaruddin Kirim Surat Keterangan Dokter



Ketokohan Baasyir rupanya membuat polisi ekstra waspada
Tak tanggung-tanggung, tiga ribu lebih anggota korps baju cokelat diturunkan

BACA JUGA: Agusrin Bakal Perkarakan ICW

Polisi juga menempatkan enam sniper di titik strategis.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman menjelaskan, sebanyak 3.436 personil polisi ditambah 335 personil TNI AD akan disiagkan di sekitar lokasi kantor Pengadilan Jakarta Selatan Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan
"Ada 2.886 personil dari Polda Metro dan bantuan kekuatan 550 personil Mabes Polri termasuk enam sniper ditambah kekuatan satu batalyon TNI AD," rincinya kemarin. 

Menurut mantan Kapolwiltabes Surabaya itu,  pasukan terdiri dari Brimob, Samapta, Reserse, Intelkam dan Polantas

BACA JUGA: Agus Condro Siap Terima Hukuman

Ia menambahkan, enam sniper itu diperintahkan menembak jika memang situasi sudah terlalu genting di lapangan dan amat membahayakan keselamatan petugas polisi maupun tentara"Ya, berlaku protap penanggulangan anarki," katanyaProtap itu di kalangan polisi lebih dikenal dengan nama Protap 1/X/2010 atau protap tembak di tempat. 

Untuk mengantisipasi gerakan massa pendukung Abu Bakar Basyir yang diduga akan tumplek di lokasi persidangan, pihaknya akan membatasi gerakan arus massa"Koordinasinya dengan Kapolda Jawa Barat, Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda DIY," ujar Sutarman

Ia memprediksi massa akan datang dari Solo, Semarang, Jokja dan Jawa BaratDisampaikannya juga, untuk anggota majelis hakim yang akan memberi vonis akan dijaga pula"Untuk hakim pengadilan yang akan menjatuhkan vonis akan dilakukan pengamanan mulai dari rumah ke pengadilan hingga kembali ke rumah," tukasnya.

Di bagian lain, majelis hakim yang mengadili Ba?asyir menyatakan siap membacakan putusan"Kami siap," tegas ketua majelis hakim Herri Swantoro di PN Jakarta Selatan kemarin (15/6).

Herri yang juga ketua PN Jakarta Selatan itu menampik tudingan Ba?asyir dan para anggota Jamaah Ansyarut Tauhid (JAT) bahwa persidangan yang digelar penuh rekayasa dan pesanan barat"Seratus persen bebas dari kepentingan dan bebas dari intervensiPutusan sesuai fakta persidangan yang adaKami akan berupaya seobyektif mungkin," katanya.

Herri menampik anggapan bahwa majelis akan memperberat hukuman Ba?asyir lantaran sikap lelaki 72 tahun itu dalam persidanganSeperti diketahui, Ba'asyir dan tim pembela muslim (TPM) kerap bersitegangMereka bahkan melaporkan kesaksian telekonferensi sebagai pelanggaran terhadap kode etik hakimDalam sebuah persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi secara telekonferensi, Ba?asyir sempat walk out bahkan tidak hadir di beberapa sidang

Herri juga yakin sidang akan berlangsung lancar"Pengamanan sudah diserahkan ke pihak kepolisianKami serahkan semua kepada AllahHanya Allah yang bisa melindungi kita," katanya.

Terkait SMS ancaman, Humas PN Jakarta Selatan Ida Bagus mengatakan sampai kemarin tidak ada ancaman yang dia terimaNamun, dia mengetahui bahwa banyak SMS beredar bahwa akan ada ancaman keamanan jelang terjadinya vonis"Mudah-mudahan hanya ancaman saja, tidak benar-benar terjadi," katanya.

Dalam sidang putusan hari ini, PN Jakarta Selatan tidak akan sembarangan menerima pengunjungBahkan wartawan harus mendaftar dulu sehari sebelumnya untuk menerima tanda pengenal yang ditukar dengan kartu persTidak semua pengunjung juga bebas masuk di ruang sidangPihaknya akan menempatkan sejumlah televisi layar lebar di halaman pengadilan agar sidang bisa diikuti dari jauh

Ida menambahkan, pihaknya membatasi 300 orang untuk masuk ke gedung PN Jakarta Selatan"Pengunjung yang tak bisa masuk bisa mengikuti dari halaman pengadilan," katanya.

Di bagian lain, Juru Bicara Jamaah Ansharut Tauhid Sonhadi menilai pengamanan polisi sangat berlebihan"Kami tidak akan rusuhKalau ada yang anarkis itu bukan anggota kami," katanya

Pria asal Surabaya itu membenarkan bahwa massa datang dari berbagai kota"Ada dari Solo dan Jawa TimurSebagian yang lain dari sekitar Jakarta," katanyaJAT sudah menerapkan sistem keamanan sendiri yang akan membatasi masuknya penyusup"Kesannya vonis ini justru dibuat seram, dibuat menakutkanJadi, siapa yang menciptakan teror sebenarnya," kata Sonhadi

Dia juga menjamin tidak ada orasi  dari massa JAT"Kami hanya akan berdoaUstad Abu berpesan agar kami tidak berbuat kekerasanBeliau sangat anti kekerasan," katanya

Di bagian lain, keluarga Untung Budi Santoso mengaku pasrah dengan kejadian meninggal mendadak setelah ditangkap Densus 88istri korban, Nunur, hanya akan fokus mengurusi kandungannya yang sudah menginjak tujuh bulan"Kami sudah sepakat agar Nunur konsentrasi dengan kehamilannyaKita ikhlaskanIni sudah takdir Allah," ujar kakak Nunur, Sholeh pada Jawa Pos tadi malam

Kemarin, Nunur dijenguk sejumlah kerabat dari Solo dan Jawa TimurPada seorang rekan, Nunur bertutur kalau suaminya sempat mimpi bertemu Amrozi sebelum meninggal ditangkap Densus"Barangkali itu pertanda dari Allah," ujar Ikhwan yang kemarin bertemu Nunur

Rombongan juga mengunjungi makam Untung di Soreang"Disana tercium bau sangat harumKarena itu kami yakin ustad Khidir (Untung,red) syahid," kata Ikhwan.(aga/rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syaukani tak Sembuh, Syamsul Ingin Berangkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler