jpnn.com, JAKARTA - Pengambilan keputusan terhadap poin-poin krusial dalam RUU Pemilu di DPR diprediksi akan diputuskan melalui mekanisme voting.
Misalnya, soal sistem pemilu dan presidential threshold.
BACA JUGA: Menaikkan Presidential Threshold Bukan Solusi
Bila voting tidak bisa dihindarkan, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titik Anggraini menantang parlemen melakukannya secara terbuka.
"Kalau pun harus ada voting kami berharap voting dilakukan secara terbuka. Kalau perlu disiarkan langsung, karena tahun 2012 voting disiarkan langsung," ujar Titi dalam diskusi bertajuk RUU Pemilu dan Pertaruhan Demokrasi, di Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (20/5).
BACA JUGA: Presidential Threshold Nol Persen Dianggap Lebih Objektif
Dengan begitu, kata dia, masyarakat sebagai pemilih mengetahui akuntabilitas pengambilan keputusan di DPR.
"Jadi kalau sekarang tertutup, sekali lagi sangat mencederai semangat keterbukaan yang banyak digaungkan oleh pemerintah dan DPR. Votingnya harus terbuka dan bisa diakses publik," tegas dia.
BACA JUGA: Soal Presidential Threshold, Demokrat Terima Keputusan Pansus
Sebelumnya Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy mengatakan ada empat isu krusial di RUU Pemilu yang masih alot pembahasannya.
Di antaranya terkait dengan sistem pemilu, angka parliamentary threshold, presidential threshold, dan metode konversi suara menjadi kursi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perindo Ingatkan Pansus RUU Pemilu Cekatan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga