Wadirut Merpati Ingin Mundur

Ketua Serikat Pekerja Dipecat

Sabtu, 14 Mei 2011 – 08:17 WIB

JAKARTA - Persoalan yang dihadapi BUMN penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) seolah bertubi-tubiSetelah pesawatnya kecelakaan di Kaimana, lalu diterpa isu pelanggaran pembelian pesawat, Merpati masih harus menyelesaikan masalah internalnya.

Saat ini manajemen Merpati sedang tidak solid

BACA JUGA: Densus Amankan Penjaga Sekolah

Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan diketahui telah mengajukan pengunduran diri kepada pemegang saham sejak awal bulan April
"Tapi pengunduran dirinya tidak kami kabulkan

BACA JUGA: Komnas Minta Percepatan Kasus HAM Masa Lalu

Sebab, kami ingin ada penguatan di dalam manajemen Merpati," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar dikantornya kemarin (13/5)


Mustafa mengaku sudah menerima permohonan pengunduran diri Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan, dan pemerintah telah mengambil keputusan tentang hal itu

BACA JUGA: Delapan Menteri Gratiskan Akta Kelahiran

Menurut dia keputusan itu diambil setelah pihaknya memanggil Adhy Gunawan untuk mendengar penjelasan tentang rencana pengunduran diri"Alasan Adhy yang ingin fokus menjadi pelatih penerbangan kurang pas,"  kata dia.

Oleh karena itu Kementerian BUMN selaku pemegang saham Merpati menolak pengunduran diri tersebutPengalamannya sebagai Kepala Sub Direktorat Operasi Pesawat Udara Kementerian Perhubungan, diharapkan Kementerian BUMN bisa membantu proses restrukturisasi Merpati"Tadi saya sudah sepakat dengan Dirjen Perhubungan, jadi nanti Wadirut Merpati akan aktif lagi," ungkapnya.

Adhy diangkat menjadi Wadirut Merpati sejak 27 Mei 2010Awal April lalu, Adhy melayangkan surat kepada Menteri BUMN untuk mengundurkan diri dari jabatannyaBeredar kabar, pengunduran diri tersebut dipicu oleh tidak harmonisnya hubungan Adhy dengan para direksi lain, serta pemecatan dua aktivis serikat pekerja MerpatiNamun, Adhy tidak pernah bersedia dikonfirmasi terkait hal tersebut

Sementara itu, terkait perkembangan musibah jatuhnya pesawat MA-60 di Papua , Mustafa mengaku sudah mendapat laporan dari manajemen MerpatiDia menjelaskan, bahwa para penumpang pesawat yang dibeli dari Xian Aircraft itu akan mendapat asuransi sebesar Rp 50 juta dari Jasa raharja dan Rp 750 juta dari Jasindo"Sehingga totalnya mencapai Rp 800 juta," tuturnya.

Adapun untuk para kru pesawat, Merpati akan memberikan asuransi sebesar USD 100 ribu (sekitar Rp 900 juta) kepada piliot, USD 85 ribu untuk co-pilot, dan USD 50 ribu untuk pada kru pesawat"Saat ini sedang diproses, siapa ahli waris yang berhak, mudah-mudahan asuransi ini bisa sedikit meringankan keluarga korban yang ditinggal," pungkasnya.

Selain menghadapi masalah berbagai persoalan terkait kecelakaan dan pembelian pesawat MA 60, saat ini manajemen Merpati masih harus menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hubungan industrialHal itu terjadi paska dipecatnya Ketua Umum Serikat Pekerja (Sekar) Merpati, Purwatmo dan Ketua I, Indra Topan gara-gara memberikan pernyataan ke media

Ketua Umum Sekar Merpati Nusantara Airlines (MNA), Purwatmo menceritakan bahwa pemecatan itu muncul setelah Ketua I mengungkapkan tentang kondisi Merpati kepada sejumlah media sekitar Februari laluSalah satunya mengenai molornya pembayaran gaji"Kami dipecat bulan April setelah memberikan keterangan kepada media soal kondisi keuangan di Merpati," ujarnya.

Purwatmo menilai tindakan itu menunjukkan arogansi manajemen terhadap karyawan MerpatiPemecatan yang dilakukan sebulan lalu itu tanpa melalui proses yang seharusnya, yaitu pemberian surat peringatan (SP) hingga tiga kali"Kami justru dipecat selang dua hari setelah keluar SP IMekanisme ini sudah tentu menyalahi Undang-Undang karena harusnya ada SP 2 dan SP 3," cetusnya.

Hingga saat ini dua pentolan Serikat Pekerja ini masih memperjuangkan hak-haknya sebagai karyawanBahkan pihaknya sudah menghubungi pengacara untuk menyelesaikan kasus itu secara hukumNamun menegaskan bahwa kecelakaan pesawat Merpati beberapa waktu lalu tidak berkaitan dengan pemecatan itu"Kita tetap ingin Merpati baik," jelasnya(owi/wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Diminta Tidak Buat Lembaga Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler