jpnn.com, KUDUS - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, jawa Tengah, kembali naik menjadi Rp9.800 per kilogram dari sebelumnya yang hanya Rp9.750 per kilogram.
Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf mengatakan, bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe itu naik Rp50 per kilogram mulai hari ini (16/2).
BACA JUGA: Komisi IV DPR Apresiasi Langkah Cepat Kementan Terkait Harga Kedelai
"Harga naik bertahap karena harga kedelai impor normalnya berkisar Rp6.500 per kilogram," katanya di Kudu, Selasa.
Dia menuturkan, alasan kenaikan sebelumnya karena keterlambatan pengiriman dari negara asal, yakni Amerika. Faktor lainnya adalah kenaikan indeks harga sehingga turut mempengaruhi harga jualnya di pasaran.
BACA JUGA: Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
Kenaikan harga jual kedelai impor saat ini, kata dia, termasuk yang tertinggi selama beberapa tahun terakhir.
"Kenaikan harga jual kedelai sebelumnya berkisar Rp9.000 per kilogram, sedangkan saat ini mendekati angka Rp10 ribu per kilogram," tuturnya.
BACA JUGA: Harga Kedelai Gila-gilaan, Bareskrim Turun Tangan
Menurut Amar, para perajin tahu maupun tempe di Kudus sudah merespons kenaikan harga jual komoditas tersebut dengan menaikkan harga produknya. Jika kenaikannya terlalu tinggi biasanya permintaan semakin menurun.
"Untuk itu, setiap produsen tahu dan tempe dituntut bisa melakukan efisiensi produksi demi kelangsungan usahanya. Karena menaikkan harga jual di pasaran juga tidak mudah," ujarnya.
Akibat kenaikan ini, lanjut dia, beberapa produsen tahu atau tempe bakal menghentikan produksinya sementara karena daya beli masyarakat juga menurun. Alternatif kedelai yang biasanya ada kedelai lokal, hingga saat ini belum tersedia.
Berdasarkan data, kata Amar, stok kedelai impor saat ini mencapai 30 ton dan masih bisa ditambah karena stok di distributor besar juga tersedia dalam jumlah besar. Sementara permintaan kedelai impor per hari berkisar antara 10-20 ton.
Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai sekitar 300 pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan.
"Banyak di Kecamatan Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, Mejobo dan Jati," pungkasnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia