jpnn.com, SYDNEY - Pamela Denise Anderson sedang menjadi buah bibir. Selebriti berdarah Kanada-Amerika Serikat (AS) itu berseteru dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison.
Dia tersinggung mendengar komentar pemimpin 50 tahun itu tentang dirinya. Menurut dia, komentar tersebut bernada mesum.
BACA JUGA: Mengecewakan, Australia Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
"Tidak layak disampaikan kepada seorang perempuan yang sedang menyuarakan aspirasi politiknya," keluh Anderson sebagaimana dilansir Associated Press Minggu (18/11).
Semua berawal dari pernyataan bintang Baywatch tersebut dalam program 60 Minutes yang ditayangkan Nine Network. Saat itu, Anderson meminta Morrison sebagai kepala pemerintahan untuk mengaktifkan kembali paspor Julian Assange, si pendiri WikiLeaks.
BACA JUGA: Jokowi dan PM Australia Sepakati Lima Poin Penting
Anderson memang menjadi salah seorang pembela Assange. Bom seks dekade '90-an itu bahkan pernah mengunjungi Assange di Kedutaan Besar Ekuador di Inggris.
"Oke Scott (Morrison), bela temanmu dan bawa dia pulang ke Australia. Kalau perlu, sambut dia dengan parade," ungkap Anderson.
BACA JUGA: Jokowi Sambut Kunjungan PM Baru Australia dengan Meriah
Nah, tanggapan Morrison atas permintaan Anderson itulah yang menjadi bumerang baginya.
"Saya punya banyak teman yang bersedia jadi utusan khusus untuk menyelesaikan (urusan Assange) dengan Pamela Anderson," kata Morrison menurut Associated Press.
Saat tahu tanggapan itu, Pamela langsung menyebutnya sebagai orang cabul. Jawaban seperti itu tidak pantas terlontar dari mulut seorang pemimpin. (bil/c19/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Turnbull Didepak Partai Sendiri, Australia Ganti PM Lagi
Redaktur & Reporter : Adil