jpnn.com, KARAKAS - Dua pesawat angkatan udara Rusia mendarat di bandara utama Venezuela, Sabtu (24/3) lalu. Pesawat itu membawa seorang pejabat pertahanan Rusia dan hampir 100 tentara.
Hubungan Caracas dan Moskow semakin menguat di tengah krisis Venezuela. Sebuah situs web pelacakan penerbangan menunjukkan, dua pesawat berangkat dari bandara militer Rusia menuju Karacas pada hari Jumat. Sementara situs pelacakan penerbangan lainnya menunjukkan satu pesawat meninggalkan Karakas pada hari Minggu.
BACA JUGA: Listrik Venezuela Padam Total, Tiongkok Siap Jadi Pahlawan
Laporan itu muncul tiga bulan setelah kedua negara mengadakan latihan militer di Venezuela yang disebut Presiden Nicolas Maduro sebagai upaya memperkuat hubungan. Namun Washington mengkritiknya sebagai upaya perluasan pengaruh Rusia di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Berita Terbaru Krisis Venezuela: BBM Berlimpah, SPBU Langka
BACA JUGA: Berita Terbaru Krisis Venezuela: BBM Berlimpah, SPBU Langka
Seperti dilansir Haaretz, Minggu (24/3), sebuah jet penumpang Ilyushin IL-62 dan pesawat kargo militer Antonov AN-124 berangkat ke Karakas pada hari Jumat dari bandara militer Rusia Chkalovsky. Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat itu sempat berhenti di Syria.
Pesawat kargo meninggalkan Karakas pada Minggu sore. Seorang saksi mata dari Reuters melihat sesuatu tampak sebagai jet penumpang di Bandara Maiquetia pada hari Minggu.
BACA JUGA: Listrik Venezuela Padam Total, Maduro Salahkan Penyusup
Belum terbukti mengapa pesawat datang ke Venezuela. Kementerian Informasi Venezuela belum memberi komentar.
Kementerian Pertahanan Rusia dan Kementerian Luar Negeri tidak membalas pesan untuk komentar. Juru Bicara Kremlin juga tidak menjawab permintaan komentar.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengenakan sanksi yang melumpuhkan industri minyak Venezuela guna menurunkan Maduro dari kursi kekuasaan. Ia bahkan menyerukan para pemimpin militer Venezuela untuk meninggalkan penerus Hugo Chavez itu.
Maduro pekan lalu mengatakan, Rusia akan mengirim obat ke Venezuela, tanpa menjelaskan bagaimana obat itu akan tiba. Dia menambahkan, Moskow pada bulan Februari telah mengirim sekitar 300 ton bantuan kemanusiaan.
Venezuela pada bulan Februari memblokir konvoi bantuan kemanusiaan dari AS yang dikoordinasikan dengan tim pemimpin oposisi Juan Guaido. (jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU Baru Ancam Kebebasan Warga dan Media Rusia
Redaktur & Reporter : Adil