JAKARTA-Kondisi Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak beberapa tahun terakhir terus dikeluhkan oleh masyarakatSelain lahan parkirnya yang sempit, daya tampung bandara kebanggaan masyarakat Kalsel tersebut sudah melebihi batas.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, setiap tahunnya Syamsuddin Noor mencacatkan angka penumpang yang cukup fantastis yakni 2,6 juta penumpang
BACA JUGA: Wako dan Mantan Wako Pariaman, Tersangka
Sedangkan daya tampung bandara sendiri hanya 1,3 penumpang per tahun.“Saya menilai bandara kita memang sudah sangat tidak layak, atas dasar itu saya bersama tim berangkat ke Jakarta untuk bertemu dan menjalin komunikasi intensif dengan Angkasa Pura I dan Kementerian Perhubungan,” kata Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan saat ditemui di Kantor Perwakilan Provinsi Kalsel Jakarta.
Resnawan datang ke Jakarta tidak sendiri
“Saya datang ke sini juga tidak main-main makanya saya membawa tim terkait termasuk walikota banjarbaru karena menyangkut juga pembebasan lahan masyarakat
BACA JUGA: Belasan Hektar Ganja untuk Dana Teroris
Intinya pemprov serius agar bandara dapat diperbaiki secepatnya, tapi ada beberapa tahap yang harus kita lalui dan saya harap masyarakat Kalsel tetap sabar, “ tegas Resnawan.Beberapa pertemuan menyangkut percepatan pengembangan bandara sudah dilakukan oleh Resnawan dan tim
BACA JUGA: Kejagung Mulai Intensifkan Periksa Pejabat Kolaka
Di sana mereka ditemui langsung oleh Dirut PT AP I Tommy Soetomo beserta jajaran direksi.“Kami diterima dengan sangat baik dan dirut sempat melakukan sedikit ekspose, kami menilai mereka juga serius bahkan dirut minta pengembangan bandara bisa selesai 1 tahun lebih cepatKhusus untuk master plan, studi amdal, studi kelayakan dan lainnya, dirut dan kami sependapat untuk selesai sebelum akhir tahun,” ungkap Resnawan.
Banyak hal yang harus dilakukan oleh AP I, Pemprov Kalsel, dan Pemko Banjarbaru dalam pengembangan Syamsuddin NoorUntuk studi amdal akan dilaksanakan oleh Dishubkominfo KalselSedangkan untuk studi kelayakan dan studi lainnya menjadi tanggung jawab PT AP I.
Mengenai pembebasan lahan, ada dua lahan yang harus dibeli oleh PT AP IPertama adalah lahan milik Pemprov Kalsel seluas 16,32 hektare yang terdiri dari 5,11 hektare lahan untuk apron, 5,99 hektare untuk lahan luar pagar bandara, dan 5,22 hektare untuk lahan pagar bandara“Untuk lahan pemprov, AP I sepakat membeli dan kita persilahkan, berapa nilainya nanti tim yang akan menilaiKhusus untuk lahan masyarakat, surat permohonan sudah diterima oleh walikota banjarbaru,” ucap Resnawan.
Selain bertemu dengan PT AP I, Wagub beserta tim juga bertemu dengan jajaran Dirjen Perhubungan Udara Kementerian PerhubunganPertemuan tersebut membahas tentang master plan yang sudah diajukan oleh Dishubkominfo Kalsel“Harapan kita master plan segera disetujui sehingga kita bisa melangkah ke proses selanjutnya,” tandasnya(tas/jpnn)
Time Schedule Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor
Tahun Progress
2011 penyelesaian studi (amdal, kelayakan, dll)
2012 mulai pembangunan tahap pertama (terminal, apron, parkir)
2013 pembangunan terminal baru
2014 pembangunan runway
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buruh Mogok, Pelabuhan Bagendang Lumpuh
Redaktur : Tim Redaksi