Wakaf Bisa Jadi Instrumen Membantu Prabowo Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 12 Oktober 2024 – 12:36 WIB
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin (jas biru) dalam media gathering di Jakarta Pusat, Jumat (11/10) malam. Foto dokumentasi BWI

jpnn.com, JAKARTA - Wakaf bisa menjadi instrumen untuk membantu pemerintahan presiden/wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam program makan siang bergizi gratis. 

Hal tersebut ditegaskan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin dalam media gathering di Jakarta Pusat, Jumat (11/10) malam.

BACA JUGA: Kemenag Evaluasi Pengelolaan Wakaf, Tertib Administrasi

Dia mengatakan, nantinya wakaf dapat disalurkan untuk membantu ponpes dan anak-anak santri, yang membutuhkan makan gizi gratis.

"Kalau pengumpulan wakaf kita banyak, ini bisa jadi instrumen untuk membantu pemerintah (baru) kita, membantu santri-santri kita untuk makanan bergizi. Itu bisa kita ambil dari wakaf kalau jumlahnya sudah banyak," tutur Kamaruddin. 

BACA JUGA: Mengenal Lebih Jauh tentang Wakaf Saham

Tidak hanya itu, wakaf juga dianggap dapat mengentaskan kemiskinan yang saat ini masih menjadi PR pemerintah Indonesia.

Ini, kata Kamaruddin, bisa menjadi instrumen dan sarana untuk membantu pemerintah, untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

BACA JUGA: Harlah ke-17 BWI, Kemenag Launching Gerakan Indonesia Berwakaf

Dia menegaskan, tentu saja itu bukan hanya tugas pemerintah, tetapi masyarakat yang memiliki ekonomi berkecukupan.

"Nah, wakaf ini bisa menjadi sarana dari kaum muslim. untuk berkontribusi bagi yang membutuhkan," ucapnya. 

Sebagai informasi, tanah wakaf saat ini juga ada yang digunakan untuk fasilitas pendidikan madrasah baik itu negeri atau pun swasta.

Dari data yang dikeluarkan BWI, madrasah negeri mencapai 1.180 lokasi, dengan total luas tanah sebesar 80.577.682 meter persegi.

Sementara itu, madrasah swasta, yang berupa bangunan musala menempati 35.059, dengan total luas lahan sebesar 2.714.800.001 meter persegi. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler