jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi langkah Prabowo - Sandi menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan sengketa pilpres, yakni dengan mengajukan gugatan ke MK. Langkah tersebut dinilai bisa mengalihkan perhatian masyarakat dari aksi turun ke jalan.
"Patut bersyukur pemilu serentak 2019 berjalan baik. Pascapenetapan rekapitulasi oleh KPU memang sempat terjadi insiden dan telah menimbulkan korban. Berkat kesigapan aparat semuanya bisa berjalan baik," kata Zainut di sela acara khatam Alquran sekaligus buka bersama di kediamannya, Minggu (26/5).
BACA JUGA: Kubu 01 Sindir soal Alat Bukti yang Dimiliki BPN Prabowo - Sandi
Ke depan, dia berharap tidak ada lagi kejadian yang mencederai demokrasi. Apalagi sekarang sudah pada tahapan di MK sehingga bisa mengalihkan perhatian massa.
"Alhamdulillah, tidak ada lagi aksi jalanan. Lebih baik proses hukum konstitusi di MK dikawal," ucapnya.
BACA JUGA: 3 Masalah Ini Termasuk Materi Gugatan Prabowo – Sandi ke MK
BACA JUGA: Kubu 01 Sindir soal Alat Bukti yang Dimiliki BPN Prabowo - Sandi
Zainut juga berharap hakim konstitusi bisa jujur, fair, keadilan, transparansi, dan independen. Karena hakim MK adalah orang-orang terhormat dan punya jiwa kenegarawan yang tidak bisa diintervensi.
BACA JUGA: Pentolan Honorer K2 Pendukung Prabowo - Sandiaga: Semoga MK Objektif
"Kami meminta kepada masyarakat sama-sama mengawal proses ini, dijaga konduktivitas," ujarnya.
Semangat rekonsiliasi yang sedang dibangun kedua kubu menurut Zainut, sebaiknya ditingkatkan untuk mengurangi tensi politik. Semua elite politik sebaiknya membangun narasi menyejukkan dan rekonsiliasi.
BACA JUGA: 3 Masalah Ini Termasuk Materi Gugatan Prabowo – Sandi ke MK
"Para elit politik setop melontarkan pernyataan yang membuat kuping masyarakat panas hingga semakin terbelah. Saatnya menyatukan visi misi dalam membangun bangsa," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftarkan Gugatan ke MK, Tim Pengacara Prabowo Lampirkan 51 Bukti
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad