jpnn.com - SAMPIT – Ancaman sanksi yang dikeluarkan Bupati Kotim Supian Hadi dipatuhi jajaran pegawai negeri sipil (PNS). Hari pertama masuk kerja pasca libur panjang Natal, kemarin (29/12), aktivitas kerja di perkantoran berjalan normal seperti biasanya.
Meski tidak melakukan inspeksi mendadak (sidak), Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri menyebut kedisiplinan PNS mengalami peningkatan.
BACA JUGA: Hadang Truk, Anak Punk Tewas Tertabrak
“Kami tidak sidak karena Bapak Bupati masih dinas luar, tetapi saya yakin enggak ada PNS Kotim yang bolos. Apalagi sebelumnya sudah kami peringatkan sanksinya,” ungkap Taufiq, Senin (29/12).
Pantuan Radar Sampit (Grup JPNN) di Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jalan Jenderal Sudirman, para abdi negara tersebut tetap bekerja seperti biasanya.
BACA JUGA: Saya Tidak akan Biarkan Istri Saya tak Dipanggil Ibu Walikota
Apalagi menjelang laporan evaluasi akhir tahun yang akan diselenggarakan pada 31 Desember di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, maka kesibukan kepala SKPD justru semakin meningkat.
“Sekarang masuk kantor seperti biasa karena waktu libur sudah habis dan banyak pekerjaan yang diselesaikan,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sutaman.
BACA JUGA: Cuaca Buruk, Garuda Putar Balik
Sebelumnya, Bupati Kotim H Supian Hadi juga mengancam memberikan sanksi tegas kepada jajaran yang kedapatan menambah libur Natal. Untuk memastikan kedisiplinan jajarannya, Supian menjanjikan untuk melakukan pemantauan langsung ke SKPD saat hari pertama kerja pasca libur panjang.
“Setiap tahunnya saya lakukan sidak langsung kedinas perkantoran untuk mengetahui tingkat kedisiplinan para pegawai, dan memberikan sanksi kepada para pegawai yang tidak disiplin dengan melakukan penambahan libur,” kata Supian Hadi.
Diakuinya pemberian sanksi secara tidak langsung akan mempengaruhi kenaikan pangkat PNS. Supian sendiri akan melakukan penilaian terhadap anak buahnya yang memang membandel.
“Libur natal cukup panjang kalau ditambahkan lagi mengganggu pelayanan terhadap masyarakat,” ucapnya. (tha/ton)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ragu Korsleting Penyebab Kebakaran Pasar Klewer
Redaktur : Tim Redaksi