Wakil Ketua MPR: Ancaman Tak Pernah Selesai

Selasa, 24 Oktober 2017 – 18:53 WIB
Wakil Ketua MPR Mahyudin. Foto: MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, selama 72 tahun merdeka, Indonesia tidak pernah lepas dari rongrongan dari dalam dan luar negeri.

Dia menambahkan, setelah Indonesia merdeka, Belanda dan Inggris ingin kembali menguasai dengan agresi militer.

BACA JUGA: Standardisasi Mutu Pendidikan Nasional Mesti Dikaji Lagi

Setelah itu, muncul pemberontakan di berbagai daerah di Indonesia.

"Ancaman itu tak pernah selesai. Meski demikian, allhamdulillah kita masih utuh," kata Mahyudin saat memberi sambutan dalam Sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan anggota Ikatan Wanita Sulawesi Selatan di Jakarta, Selasa (24/10).

BACA JUGA: Ketua Lemkaji MPR Sebut Pendidikan Nasional Belum Ideal

Untuk itu, Mahyudin mengajak semua pihak membangun kesadaran.

Bila ada ormas yang mempunyai potensi memecah belah bangsa, hal itu harus dibendung.

BACA JUGA: Anggota MPR: Hukum Mati Koruptor!

"Yang jelas NKRI utuh dengan dasar Pancasila," ujar Mahyudin.

Dalam sosialisasi tersebut, Mahyudin menyebut Empat Pilar sebagai alat pemersatu bangsa.

Menurut dia, Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, agama, dan perbedaan. Perbedaan tersebut harus disatukan dalam Indonesia.

Mahyudin membandingkan dengan negara lain yang satu agama dan bahasa tetapi selalu berkonflik.

"Sehingga penduduknya tak bisa hidup normal. Hal demikian bisa terjadi karena mereka perang saudara," kata Mahyudin.

Hal demikian persis seperti saat Indonesia dijajah bangsa asing.

Mahyudin memaparkan, bangsa Indonesia dijajah bangsa asing selama ratusan tahun karena masyarakat mudah diadu domba.

"Sejarah kelam ini tak boleh terulang," tegasnya.

Dia menambahkan, sosialisasi itu bukan seremonial MPR. Sosialisasi itu upaya menanamkan menanamkan paham kebangsaan di seluruh jiwa rakyat Indonesia agar Empat Pilar menjadi perilaku keseharian.

Menyatukan keberagaman, menurut Mahyudin, tak mudah. Satu-satunya alat yang bisa menyatukan adalah menanamkan Pancasila lewat pendidikan.

"Makanya kita harus pintar agar tak mudah diadu domba," tambah Mahyudin.

Mahyudin mengajak semua untuk merenungi dan mensyukuri keberadaan bangsa ini.

"NKRI harga mati. Jangan ada pikiran untuk memisahkan diri. Kita bisa hidup seperti saat ini karena berkah dari kemerdekaan yang harus disyukuri. Berkah dari Allah," ujarnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Guru PPKN Kabupaten Kendal Mendatangi MPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR  

Terpopuler