Wakil Ketua MPR Sesalkan Pembakaran Bendera Tauhid

Selasa, 23 Oktober 2018 – 15:21 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Palembang, Selasa (23/10). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid buka suara soal pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang kini viral. Dirinya secara pribadi mengaku sangat menyesalkan insiden tersebut.

“Sangat disayangkan insiden ini terjadi pada saat peringatan Hari Santri Nasional,” kata dia kepada wartawan di Palembang, Selasa (23/10).

BACA JUGA: Fadli: Pembakaran Bendera Tauhid Mengarah ke Penistaan Agama

Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga berharap insiden ini tak terulang di kemudian hari.

"Pihak yang terlibat pembakaran ini harus melakukan evaluasi ke dalam dan melakukan perbaikan agar tidak lagi terulang dan menjadi perpecahan di tengah umat Islam," sambung dia.

BACA JUGA: Pembakaran Bendera Tauhid Pasti Timbulkan Masalah

Lulusan Universitas Islam Madinah ini juga mengatakan, semua pihak harus menghindari polemik yang bisa merugikan umat Islam.

"Seharusnya pada saat peringatan Hari Santri menampilkan santri yang berakhlak mulia, menjaga persatuan umat dan bangsa, menunjukkan karya dan pengabdiannya pada negara," terang Hidayat.

BACA JUGA: TKN Jokowi Khawatir Kasus Bendera Tauhid jadi Isu Politik

Hidayat menuturkan, yang membuat semangat santri bergelora dalam resolusi jihad adalah melawan penjajahan didasari aqidah Islam berdasarkan kalimat 'La ilaha illallah' dan itu menjadi lambang dalam bendera laskar Hizbullah, di atasnya bendera merah putih.

"Bendera laskar Hizbullah yang 'La ilaha illallah' di atasnya bendera merah putih itulah yang menjadi bendera mengobarkan semangat para santri dalam resolusi jihad melawan penjajah atau memepertahankan kemerdekaan," kata Hidayat.

Karena itu, Hidayat menilai justru menjadi aneh ketika santri saat ini membakar bendera bertuliskan 'La ilaha illallah' dengan alasan sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Apapun alasannya, menurut dia, lafal 'La ilaha illallah' tidak boleh dipersempit pada bendera HTI atau bukan.

Dia juga menuturkan, Kemendagri telah mengeluarkan pernyataan soal bendera HTI. “Bendera kalau tidak ada tulisan HTI itu boleh, kecuali ada tulisan HTI, itu yang dilarang,” tegas dia.

Untuk itu, dia meminta umat Islam secara keseluruhan agar ormas dan elemen umat Islam saling mengingatkan secara arif dan bijaksana.

“Dengan demikian, semua pihak tidak mudah termakan provokasi dan permusuhan sesama umat Islam agar persatuan umat tetap terjaga,” tandas dia. (cuy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI: Insiden Pembakaran Bendera Tauhid Tak Usah Dibesarkan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler