Wali Kota Batam Pesimis Bisa Kembangkan Destinasi Wisata Baru

Minggu, 14 Mei 2017 – 03:59 WIB
Batam di Kepulauan Riau. Foto: dokumen Batam Pos/JPG

jpnn.com, BATAM - Wali Kota Batam Muhammad Rudi pesimis mengembangkan destinasi baru kepariwisataan di pulau tersebut.

Dia berdalih bahwa ini akibat kekurangan anggaran yang dimiliki.

BACA JUGA: Kuwait Ingin Terapkan FTZ Seperti Batam

"Masih terbatas anggaran, makanya kesulitan untuk mengembangkan dunia pariwisata di Batam," kata Rudi usai menghadiri rapat paripurna di kantor DPRD Batam, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Jumat (12/5).

Menurutnya saat ini, pihaknya tengah kosentrasi untuk membangun infrastruktur seperti jalan. Sedangkan pariwisata belum bisa terealisasi.

BACA JUGA: Banjir Melanda Batam, Banyak Kendaraan Mogok di Jalan

"Mungkin ke depan itu bisa diwujudkan, karena Batam butuh itu, agar wisatawan lebih banyak lagi berkunjung," ujar Rudi.

Mengenai kalender event kepariwisataan di Batam, Rudi meminta kepada instansi terkait yakni Dinas Pariwisata Kota Batam untuk lebih kreatif dan terus memperbaharui informasi kebutuhan wisman.

BACA JUGA: Nekat Curi Puluhan Ponsel untuk Biaya Operasi Istri Melahirkan

"Wisman butuh apa kita coba buat tentunya menggandeng seluruh stakeholder di bidang pariwisata," ujarnya.

Dia juga meminta kepala dinas periwisata untuk lebih aktif menyebarkan kalender event Batam sepertii di Pelabuhan Internasional, Bandara Internasional Hang Nadim, hingga aktif di sosial media.

"Karena kita tahu medsos sangat berpengaruh dalam persoalan promosi," sebut mantan wakil walikota Batam ini.

Sebelumnya Rudi mengatakan sektor pariwisata merupakan salah satu yang bisa diharapkan untuk mendongkarak Pendapatan Anggaran Daerah Batam, ketika industri melemah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Pebrialin mengatakan saat ini Batam masih mengandalkan wisata kuliner, perawatan kecantikan, dan perbelanjaan.

"Destinasi kami belum, nanti kita coba cari investor, kita maksimalkan yang ada dulu," kata dia.

Terpisah, Manajer Analisis Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Wahyu SetyokoUntuk mengatakan, dunia pariwisata di Kepri khususnya Batam butuh pembenahan. Salah satu kelemahan Batam adalah kurangnya sinkronisasi dan koordinasi antar pemerintah dengan swasta.

"Selain itu, kelemahan industri pariwisata di Batam adalah tenaga kerja yang mahal, infrastruktur yang belum lengkap, fasilitas umum yang kurang memadai dan minimnya event atau pameran sebagai media promosi," ujar Wahyu, kemarin (13/5).

Wahyu telah melakukan riset mengenai peluang jasa pariwisata Kepri menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dan dengan sejumlah kelemahan tersebut maka pariwisata di Kepri berjalan di tempat.

"Dengan berlakunya era MEA sekalipun, tingkat hunian hotel dan pangsa pasar tidak mengalami perubahan," katanya.

Sebenarnya wisman mulai menganggap bahwa mutu pelayanan pariwisata sudah cukup baik. Apalagi Batam didukung sejumlah faktor yang dapat mendukung tumbuh kembang pariwisatanya.

"Seperti kedekatan dengan pusat bisnis, ketersediaan hotel keramahtamahan masyarakat," jelasnya.

Namun, keuntungan tersebut harus disikapi dengan pengembangan potensi dan pariwisata di Batam.

Salah satu peluang yang pantas dicoba adalah mengembangkan wisata pantai dan pulau-pulau, karena masih banyak yang belum diekspos.

"Supaya jumlah wisman meningkat perlu juga diciptakan kebudayaan dan kuliner yang khas," ungkapnya.(cr17/leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai Merah Mulai Pedas Lagi Jelang Ramadan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler