Wali Kota Ingatkan Jangan Pungut Biaya

Jumat, 01 September 2017 – 23:22 WIB
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore. Foto: JPG/JPNN.com

jpnn.com, KUPANG - Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore mengunjungi Kantor Lurah Airmata, Selasa (29/8) lalu. Dalam kunjungan tersebut Jeriko menyempatkan diri mengunjungi rumah-rumah warga dan menanyakan program beras sejahtera (Rastra).

“Saya ingin masalah rastra dapat diselesaikan secara cepat agar masyarakat miskin benar-benar mendapat bantuan. Jangan dihambat oleh pihak lain," katanya.

BACA JUGA: Usai Dilantik, Wali Kota Baru Siap Batalkan Kerja Sama dengan Pihak Ketiga

Ia menjelaskan, masalah rastra, KTP dan Kartu Keluarga semuanya berhubungan dengan data. Karena itu, pihak kelurahan harus memiliki sistem data yang akurat, baik tentang data penerima rastra maupun pelayanan lainnya.

Sementara Lurah Airmata, Mohamad A. Abdul Jalil mengatakan selama ini pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik. Ia berjanji akan terus meningkatkannya dengan selalu melayani masyarakat sesuai dengan prosedur yang ada.

BACA JUGA: Pamitan ke Timor Express, Wali Kota Ini Beber Kinerja Lima Tahun

Jeriko pun meminta agar pelayanan kepada masyarakat tidak boleh tertunda. Tidak boleh membiarkan masyarakat datang berulang kali di kantor lurah. Oleh karena itu, ia meminta agar petugas selalu melayani semua kebutuhan masyarakat tepat waktu.

"Kalau bisa, urusan yang bisa langsung diurus yah langsung diselesaikan. Jangan tunda dan jangan sampai masyarakat datang berulang kali di kantor lurah. Semua harus perbaiki sistem kerja dan data dan kelengkapan sarana seperti komputer dan lainnya agar dilengkapi. Pemerintah akan membantu dan berusaha agar semua fasilitas yang dibutuhkan untuk kelancaran pelayanan kepada masyarakat dapat terwujud,” tegasnya.

BACA JUGA: PNS Kirim Surat Keterangan Sakit, Pak Wali tak Percaya, Setelah Dicek Ternyata...

Ia berharap, para petugas di kelurahan bersikap lebih ramah pada masyarakat, karena kantor lurah ada untuk melayani masyarakat.

“Saya berharap para petugas kelurahan lebih ramah kepada masyarakat. Apa yang mereka butuhkan segera diurus. Jangan biarkan mereka berlama-lama menunggu apalagi harus kembali keesokan harinya dan jangan pernah pungut biaya. Saya tegaskan sekali lagi, bekerja untuk masyarakat umum merupakan tugas mulia. Jangan dimanfaatkan untuk memungut biaya dan membuat masyarakat terbebani,” terangnya.

Usai mengunjungi Kelurahan Airmata, Jeriko blusukan ke RS. S. K. Lerik. Di rumah sakit kebanggaan masyarakat Kota Kupang ini, Jeriko berkeliling melihat secara langsung sistem pelayanan. Ia menyempatkan diri berdiskusi dan mendengar keluhan dari pasien di Unit Gawat Daturat (UGD). Ada empat pasien yang dirawat. Sebagian besar karena diare.

Jeriko menjelaskan, masalah utama kasus diare meningkat di Kota Kupang adalah karena masalah air bersih. Di pasar-pasar tidak ada air bersih. Para pedagang menggunakan air yang tidak bersih, sehingga menyebabkan penularan dan berkembangnya virus. Karena itu, dirinya meminta agar masyarakat lebih memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi.

Jeriko juga berdiskusi dengan salah satu dokter spesialis di RS S. K. Lerik, dr. Karolina Tallo, SpA terkait masalah diare. dr. Karolina menjelaskan, masalah meningkatnya diare di Kota Kupang diakibatkan karena perubaham musim, angin kencang dan debu menyebabkan penyebaran virus semakin cepat menyebar.

Karena itu, ia meminta masyarakat menjaga pola makan. Karena virus diare sebagian besar menyebar lewat makanan yang tidak bersih. Selain memperhatikan kebersihan makanan, ia juga meminta masyarakat segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat bila terjadi gangguan pencernaan dan lainnya.

Saat berkunjung di ruang rawat inap Jeriko sempat berdiskusi dengan para petugas. Ia meminta agar petugas di rumah sakit selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hal ini juga ditegaskannya kepada Direktur RS S. K. Lerik dr. Marsiana Halek.

"Jika ada pasien darurat yang datang dan tidak memiliki biaya maupun BPJS, proses saja dulu. Tangani dan beri pelayanan kesehatan. Masalah biaya bisa diatur dengan pemerintah kota. Ini RS pemerintah bukan swasta. Jadi pelayanan kepada masyarakat harus selalu diprioritaskan. Begitupun dengan kelengkapan sarana dan prasarana para petugas, baik dokter spesialis, jika masih kurang dilaporkan agar kami bisa merekrut," ungkapnya.

Selain itu, Jeriko mengimbau agar kursi-kursi kayu yang digunakan petugas agar segera diganti agar dalam pelayanan pun lebih nyaman.

"Jika petugasnya nyaman tentu pelayanannya juga baik dan bagi para petugas agar senantiasa melayani pasien dengan ramah, senyum dan sabar, karena mengurus orang sakit tentu tidak mudah. Karena itu dibutuhkan perhatian yang lebih serius," tegasnya.

Didampingi dr. Marsiana Halek, Jeriko mengelilingi semua ruangan di RS tersebut, mulai dari Poli, UGD hingga ruang rawat inap. Di poli, tampak banyak warga sedang mengantre. Jeriko pun menghampiri dan menanyakan nomor antrean pasien serta menanyakan lamanya waktu mengantre. Ia pun mendiskusikan hal ini dengan dr. Marsiana.

Jeriko meminta agar sistem pendaftaran loket dapat berbasis online. “Sistem pendaftaran harus berbasis online agar lebih praktis, sehingga pasien tidak menunggu lama seperti ini,” tegasnya.

Sementara, menurut dr. Marsiana, pelayanan di RS biasanya tidak memakan waktu berjam-jam, karena semua dokter selalu siap melayani sampai semua pasien terlayani.

“Dokter selalu melayani semua pasien dan kami selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan dengan saling berkoordinasi agar semua pasien tidak menunggu terlalu lama dan secepatnya terlayani,” kata dr. Marsiana.(JPG/mg25/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Ketersediaan Sembako, Satgas Mafia Pangan Sidak Pasar


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler