Walikota Bandung Segera Temui Keluarga Bung Karno

Rabu, 16 April 2014 – 08:19 WIB

jpnn.com - BANDUNG – Walikota Bandung, Ridwan Kamil kembali membahas progres mengenai revitalisasi situs Banceuy. Seperti diketahui, situs Banceuy yang merupakan saksi sejarah perjuangan Presiden pertama RI, Ir. Soekarno ini, kondisinya cukup memprihatinkan dan tidak terawat dengan baik.

 

Ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, kemarin (15/4), Ridwan menuturkan, dalam waktu dua minggu mendatang, dirinya akan menyambangi keluarga Ir Soekarno untuk meminta masukan terkait ide revitalisasi tersebut.

BACA JUGA: Eksekusi Wako Medan Mirip Penggerebekan Teroris

Selain Banceuy, beberapa situs lainnya yang akan direvitalisasi. Di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), makam Marhaen, rumah Ibu Inggit Garnasih, Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Lapas Sukamiskin, dan Gedung Konferensi Asia Afrika (KAA).

BACA JUGA: Bagi-bagi Beras saat Kampanye, Bupati Segera Disidang

"Konsepnya wisata sejarah. Kita siapkan masterplan wisata sejarah Bung Karno dan sejarah ideologi-ideologi Bandung yang di dalamnya ada revitralisasi kawasan Bung Karno. Kalau tidak ada halangan, kita akan presentasi ke keluarga Bung Karno dalam dua minggu ini. Kita harus mendengar masukan keluarga," kata Ridwan.

Ridwan menuturkan, nantinya di sejumlah situs akan diberikan sentuhan yang mencirikan Bung Karno. Khusus di Situs Lapas Banceuy, akan dibuatkan patung Bung Karno dalam pose duduk dan sedang berpikir. Anggarannya sendiri, sambung Ridwan, berasal dari swadaya masyarakat.

BACA JUGA: Diperlukan Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

"Pemkot Bandung memfasilitasi. Ada Tim ahli sejarah, arsitektur, pematung, dan relawan. Nanti pada saat proses, harus dikawal oleh masyarakat," ucapnya.

Disinggung mengenai tidak digunakannya APBD dalam proyek revitalisasi tersebut, Ridwan menuturkan karena besarnya animo banyak pihak untuk ikut andil dalam proses revitalisasi ini. Sehingga pihaknya pun memfasilitasi niat baik masyarakat dengan membagi tim yang berasal dari berbagai kalangan.

"Kita dengar juga masukan-masukan dari mereka," ucapnya.

Dengan adanya upaya revitalisasi ini, kata Ridwan, diharapkan menjadi bagian dari membangun Kota Bandung sebagai wisata sejarah. Nantinya, setiap orang yang berkunjung ke Bandung, tahu bahwa kota bernuansa ideologi dan menjadi inspirasi bangsa-bangsa.

"Apalagi Bandung jadi titik awal keberangkatan Indonesia Merdeka. Warga patut bangga pada kotanya sebagai kota sejarah," pungkasnya.

Sebelumnya, dikabarkan situs Penjara Banceuy tidak terurus dan berada dalam kondisi memprihatinkan. Ini disampaikan penjaga situs Banceuy Acmad (50) yang tak jarang harus merogoh kocek sendiri untuk merawat situs tersebut. Selain kurang mendapat perhatian pemerintah, Situs ini, kata Achmad, tidak dilengkapi infrastruktur memadai.

Untuk memberikan penerangan, Juru Penjaga harus mencuri listrik dari sebuah penerangan jalan umum (PJU). Dirinya bahkan sampai berselisih dengan pengawas PJU Pemkot Bandung demi tetap terangnya situs tersebut. Bahkan, Achmad mengaku siap dipenjara kalau aksinya tersebut diperkarakan Pemkot Bandung.

"Saya kan melakukannya untuk publik juga. Banyak yang datang, seperti siswa yang butuh penjelasan sejarah situs. Saya terangkan dari tape radio saja agar tidak ada yang terlewat. Lalu kalau malam tidak terlalu gelap," kata Achmad.

Achmad pun berharap, ada perhatian dari Pemerintah untuk situs tersebut. Dirinya menuturkan, sebetulnya Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pernah menjanjikan penataan terhadap situs bersejarah itu. Tetapi sampai sekarang belum ada realisasi.

"Janjinya November-Desember selesai dipugar disaksikan seorang arsitektur bernama Andar Manik dan sejumlah warga, termasuk calon pengembang. Tapi sampai sekarang tidak ada. Katanya pemugaran mau dipakai andesit, dibenteng, depan belakang pasang gapura, kantor mau dipindah. Saya sudah menanyakan, katanya lagi digodog," pungkasnya. (fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Dipenjara, Rahudman Masih Walikota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler