Walikota Minta Warga Mengungsi

Selasa, 04 Maret 2014 – 08:05 WIB

jpnn.com - BOGOR – Longsor tebing tinggi 10 meter dan menyebabkan korban tewas menjadi teror di Kampung Sirnasari Ampera, Kelurahan Empang RT 5/14, Kecamatan Bogor Selatan. Puluhan keluarga di daerah itu kini waswas.

Bukan hanya di wilayah itu, kondisi serupa juga meneror warga lain di berbagai tempat di Kota Bogor. Mengingat potensi longsor itu bisa terjadi kapan saja, serta kondisi turap yang sudah retak-retak.  
    
Walikota Bogor Diani Budiarto kemarin meninjau lokasi dan meminta warga diungsikan sebelum kondisi kembali membaik, dan mendata warga yang terancam longsor. Dia  meminta dinas teknis memeriksa kondisi turab yang berpotensi ambrol. “Turap-turap harus segera diperiksa,”ujarnya.
    
Sementara itu, korban longsor di Kampung Sirnasari Ampera, Kelurahan Empang RT 5/14, Kecamatan Bogor Selatan akhirnya berhasil dievakuasi di bawah reruntuhan, kemarin.

BACA JUGA: Busway Sering Terbakar, Operator Dievaluasi

Mereka adalah Eman (35), Sopiah (30) Ikhsan (8)  dan upi (5), para korban langsung dimakankan di TPU Dredeg. Eman dan keluarganya ditemukan mengenaskan tertimbun reruntuhan bangunan yang dihantam tebing setinigi 10 meter tersebut.
    
Kemarin, giliran istrinya Sopiah dan kedua anak Ikhsan dan Upi ditemukan dalam keadaan saling berdekapan setelah dilakukan penggalian reruntuhan tanah selama 5,5 jam.

“Saat ditemukan tim evakuasi, sopiah dan dua anaknya ditemukan dalam posisi berpelukan. Sopiah diapit dua anaknya itu,” katanya kepada Radar Bogor (Grup JPNN), kemarin.
    
Sedangkan  warga yang selamat dari bencana itu sejak pagi kemarin, buru-buru menyelamatkan harta bendanya. Seperti Kokom (45), Usman (50), Ateng jaelani (26), Yudiana (22) Irawati (18), Angga (10), Arif (5) yang rumahnya tepat bersebelahan dengan rumah kontrakan korban.
 
Semetara warga lain yang rumahnya juga berdekatan, yakni, Anwar (70), Omah (60) Bana (30), dan Mul (17) menginap di rumah sanak saudara dan tetangganya.

BACA JUGA: Pemprov DKI Bantah Edarkan Surat Pensiun Dini

“Saya sementara menginap di rumah saudara saya, sementara kokom dan keluarganya tinggal di rumah tetangganya pak Mamat,” kata Anwar.

Sementara itu, Camat Bogor Selatan Herry Karnady mengatakan, pada pukul 23:30 tagana dibantu warga dan Satpol PP Pol berhasil mengevcakuasi korban pertama, setelah 2,5  jam melakukan penggalian.

BACA JUGA: Istri Ahok Galang Dana untuk Penderita Kanker

“Tak lama kemudian, Dandim membawa personil 1 pleton dari 315, dan selama 1, 5 jam kemudian ibu dan dua anaknya ditemukan dalam keadaan berdekatan dan berdekapan,” katanya.
    
Menurutnya, daerah itu merupakan daerah rawan bencana. Rumah yang rawan longsor ada 5, posisinya berada di bawah tebing dan 3 rumah menggantung di tebingan. Untuk korban dan warga yang terancam longsor diharapkan mengungsi di tempat yang lebih aman.

“Mereka kami evakuasi ke rusunawa. Namun, banyak yang menolak dan lebih memilih tinggal di rumah saudaranya,” katanya. (cr28/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik Panti Asuhan Samuel dan Istri Digarap Polda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler