Walikota Perempuan Ini Anggap Aksi Keras sebagai Pil Pahit

Selasa, 13 Mei 2014 – 09:40 WIB

jpnn.com - TEGAL – Wali Kota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno angkat bicara terkait desakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang meminta DPD Partai Golkar mencabut dukungan terhadapnya.

Bagi dia, apa yang dilakukan ormas pada Sabtu (10/5) lalu, ibarat pil pahit untuk melakukan sebuah gebrakan pembangunan.

BACA JUGA: 83 Tenaga Honorer K2 Gugur

”Desakan ormas menjadi pil pahit untuk saya melakukan gebrakan,” katanya usai menghadiri acara KPU Kota Tegal di Plaza Hotel Tegal, Senin (12/5).

Dia menjelaskan, pil pahit disini maksudnya, apa yang dilakukan ormas itu dijadikan sebagai masukan. Bagi dia, masukan itu mau tidak mau harus dilakukan untuk memulai langkah pelaksanaan apa yang sudah diprogramkan.

BACA JUGA: 112 Honorer Bodong Diusut Kejaksaan

Pejabat yang akrab disapa Bunda Sitha itu mengatakan, pemerintahannya baru berjalan sekitar 40 hari, sehingga sangat tidak mungkin semua program yang direncanakannya dapat dijalankan seluruhnya.

Dia mengakui, tidak memakai program kerja 100 hari. Namun demikian, rencana melakukan perubahan yang lebih baik, sesuai visi-misi yang diusung, akan dilaksanakan secara bertahap. ”Visi-misi bakal kami laksanakan step by step,” tegasnya.

BACA JUGA: Polres Sita 8 Unit Odong-odong

Lebih jauh diuraikan, sehari selepas resmi dilantik menjadi wali kota pada 23 Maret lalu, dia menyatakan langsung bekerja. Salah satunya dengan bersilahturahmi dan mengunjungi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemkot Tegal.

Tentunya, sambung Bunda Sitha, sembari meminta program kerja pada masing-masing SKPD untuk dipelajari.

Dalam bekerja, lanjut dia, sistem yang digunakan adalah skala prioritas, sesuai APBD yang ada. Kaitan dengan desakan pencabutan dukungan, Bunda Sitha menghargai dan menghormatinya.

”Asal sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ada. Saya rasa semua itu ada mekanismenya. Saya percaya Partai Golkar bijak dalam menyikapinya,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah perwakilan LSM, mahasiswa, dan tim pemenangan Tegal Bersinar yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Rakyat (Gempur) mendesak Ketua DPD Partai Golkar Kota Tegal untuk mencabut dukungan terhadap wali kota yang diusungnya dalam perhelatan pemilihan wali kota Tegal 2013 lalu.

Desakan itu mencul lantaran, sejak resmi menjabat sebagai wali kota 23 Maret lalu, hingga sekarang tidak ada perubahan ke perbaikan. Bahkan, dinilai pemerintahan sekarang lebih bobrok. Pada kesempatan itu, Ketua DPD Golkar Nursholeh menyatakan bahwa sebenarnya persoalan-persoalan yang diangkat hanya karena kurang komunikasi. (adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Juni, Jadwal Baru Perjalanan KA Diberlakukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler