Pelantikan DPP GEMPAR Indonesia

Wamenag: Keberagaman Sebagai Warisan Terbaik Bangsa Indonesia

Minggu, 23 Mei 2021 – 17:50 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Idoelogi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo (kanan) menerima piagam penghargaan usai menjadi pembicara saat acara pelantikan DPP Generasi Muda Pembaharu Indonesia (GEMPAR Indonesia) sekaligus peluncuran Akademi Ekonomi dan Politik Indonesia (Aletheia) di Jakarta, Sabtu (22/5/2021). Foto: Dok. BPIP

jpnn.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan keberagaman di Indonesia adalah warisan terbaik bangsa.

“Keberagaman itu merupakan modal dan sekaligus warisan terbaik dari bangsa Indonesia yang harus senantiasa dijaga,” ujar Zainut pada acara pelantikan DPP Generasi Muda Pembaharu Indonesia (GEMPAR Indonesia) sekaligus peluncuran Akademi Ekonomi dan Politik Indonesia (Aletheia) di Jakarta Sabtu (22/5/2021).

BACA JUGA: Prof Ojat: Alumni Universitas Terbuka Adalah Aset Nasional Penjaga Keberagaman

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta terdiri dari Pengurus Baru GEMPAR Indonesia, anggota dan simpatisan itu mengangkat tema "Kebangkitan Generasi Muda Menuju Transformasi Indonesia".

Menurut Zainut, konflik perlu ditekan karena akan bermuara pada kekerasan dan hal itu bertentangan dengan tujuan agama.

BACA JUGA: Megawati: Semua Harus Membuka Mata Batin, Pikiran, Jiwa, Sungguh-sungguh Menjalankan Pancasila

Zainut juga menjelaskan moderasi beragama merupakan upaya memberikan jalan tengah  agar  bangsa Indonesia dengan berbagai latar belakang dapat hidup dan berkembang dengan harmonis.

Moderat, menurut Zainut, bukan berarti tidak teguh pendirian, tetapi menjaga kedamaian.

BACA JUGA: BPIP: Melukai Rasa Kemanusiaan Setiap Umat Beragama

“Pancasila merupakan pemersatu bangsa dengan latar belakang berbeda itu. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga dan melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila hingga moderasi kehidupan beragama bisa terlaksana,” ujar Zainut.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Idoelogi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menjelaskan nilai kebangsaan dalam era digital mendapatkan banyak tantangan. Hal ini disebabkan adanya perebutan ruang publik digital di mana pemutarbalikan fakta menjadi perilaku umum.

Romo Benny menekankan harus kembali pada Pancasila. Sebab Pancasila merupakan roh dan jiwa kita. Pancasila menjadi dasar nalar demokrasi yang tidak mengenal kalah menang tetapi musyawarah untuk mufakat.

"Dengan nilai-nilai Pancasila maka demokrasi akan menjunjung martabat manusia., Demokrasi kita adalah yang memperhatikan keutamaan kemanusiaan bukan sekadar dominasi,” ujar Benny.

Menurut dia, fondasi Indonesia goyah karena pasca reformasi pendidikan Pancasila dihilangkan. Oleh karena itu, anak-anak muda perlu sadar bahwa dalam proses berdemokrasi ada yang perlu diperbaiki, khususnya tentang narasi di ruang publik.

Lebih lanjut, Benny menyatakan dalam berdemokrasi dan berpolitik, kaum muda harus bisa menjadi agen pemutus hoaks.

Romo Benny juga menekankan pentingnya melaksanakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar hidup berbangsa yang tercermin dalam politik, ekonomi dan budaya sehingga Indonesia bisa menjadi taman sari dunia.

“Indonesia menjadi contoh nyata bagi dunia tentang bagaimana hidup harmonis dalam perbedaan,” ujar Romo Benny.

Ketua GEMPAR Indonesia Periode 2021-2026 Yohannes Harry Douglas Sirait mengajak anggotanya harus bergerak dan bertindak sesuai lambang organisasi yaitu burung Rajawali.

Dia mengingatkan jangan hanya berbunyi saja tetapi harus dapat terbang jauh dan tinggi untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi negara Indonesia.

“Transformasi Indonesia menjadi negara maju akan terjadi jika generasi muda mau bergerak,  karenanya GEMPAR hadir sebagian komunitas yang berusaha mentransformasi Indonesia menjadi negara yang lebih baik,” ujar Yohannes.

Dia juga menekankan bahwa GEMPAR Indonesia akan tetap konsisten menyatakan bahwa yang benar adalah benar.

GEMPAR percaya dan yakin bahwa Pancasila adalah identitas aktual Indonesia yang tak pernah kedaluwarsa. Falsafah hidup kita adalah Pancasila dan berlandaskan UUD 1945,” tegas Yohannes.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler